Sejarah Dan Asal Usul Keraton Yogyakarta: Memelihara Kearifan Budaya Nusantara

Sabtu 05-08-2023,22:40 WIB
Reporter : Azah Ilma Nuryana
Editor : Azah Ilma Nuryana

DISWAY JOGJA - Keraton Yogyakarta merupakan salah satu pusat kebudayaan dan kekuasaan yang memiliki nilai sejarah yang luar biasa bagi Indonesia. Sebagai salah satu keraton terakhir yang masih berfungsi di Indonesia, Keraton Yogyakarta menyimpan kisah panjang mengenai perjalanan dinasti, tradisi, serta perubahan sosial dan politik dalam sejarah Nusantara.

Pada kesempatan kali ini saya akan mengajak Anda untuk menjelajahi sejarah yang kaya dan indah dari Keraton Yogyakarta.

BACA JUGA: 7 Keunikan Keraton Jogjakarta, No 4 Bikin Kamu Heran!

Latar Belakang

Pada awal abad ke-18, Mataram, kerajaan Jawa yang kuat dan besar, mengalami perpecahan menjadi dua kerajaan yaitu Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta.

Pada tahun 1755, Pakubuwono II, raja Mataram ke-13, mengangkat putranya, Sultan Hamengkubuwono I, sebagai penguasa Yogyakarta, dan sejak itu berdirilah Kesultanan Yogyakarta yang hingga kini masih ada.

Mendirikan Keraton Yogyakarta

Pada tanggal 7 Oktober 1756, Sultan Hamengkubuwono I secara resmi mendirikan Keraton Yogyakarta di Alun-Alun Utara. Peristiwa ini dianggap sebagai momen penting dalam sejarah Yogyakarta karena menandai dimulainya pemerintahan kesultanan yang independen.

Arsitektur dan Tata Letak

Keraton Yogyakarta dirancang dengan ciri khas arsitektur Jawa yang megah dan artistik. Bangunan-bangunan di dalam kompleks keraton didominasi oleh konstruksi kayu dan bata, serta dihiasi dengan ukiran-ukiran indah yang mencerminkan kehalusan seni kerajinan tradisional Jawa.

Tata letak keraton mengikuti prinsip tata ruang tradisional Jawa yang mengedepankan harmoni dan keselarasan antara alam dan manusia.

Peran Politik dan Kultural

Keraton Yogyakarta selalu memainkan peran penting dalam politik dan budaya Indonesia. Salah satu contohnya adalah Perjanjian Giyanti pada tahun 1755 yang mengakhiri Perang Suksesi Mataram dan membagi wilayah Mataram menjadi dua kerajaan.

Melalui perjanjian ini, Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta didirikan dan masing-masing memiliki wilayah kekuasaan yang terpisah.

Selain itu, Keraton Yogyakarta juga menjadi pusat kegiatan kebudayaan, seperti seni, sastra, dan tari. Keraton menjadi tempat di mana seniman dan pelajar berkumpul untuk belajar, menciptakan, dan melestarikan tradisi-tradisi budaya Jawa.

Kategori :