Disway Jogja - Pembuatan coklat dari biji kakao melibatkan beberapa tahap proses yang kompleks. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam pembuatan coklat dari biji coklat:
1. Pemetikan Biji Kakao Proses dimulai dengan memetik biji kakao dari pohon kakao. Pohon kakao menghasilkan buah kakao, yang dalam buah tersebut terdapat biji kakao yang menjadi bahan dasar pembuatan coklat. 2. Fermentasi Setelah dipetik, biji kakao harus difermentasi untuk mengembangkan rasa coklat yang khas. Biji kakao ditempatkan dalam wadah tertutup dan dibiarkan selama beberapa hari. Proses fermentasi ini mempengaruhi karakteristik rasa dan aroma biji kakao. 3. Pengeringan Setelah proses fermentasi selesai, biji kakao harus dikeringkan. Biji kakao ditempatkan di bawah sinar matahari atau menggunakan pengering mekanis untuk menghilangkan kelembaban. 4. Pembersihan Biji kakao kemudian dibersihkan untuk menghilangkan kulit luar atau cangkang yang tidak diinginkan. Hasil dari tahap ini adalah biji kakao yang sudah bersih dan siap untuk diproses lebih lanjut. 5. Pra-Pemanggangan (Roasting) Biji kakao dipanggang untuk mengembangkan rasa coklat yang lebih dalam. Proses pemanggangan juga membantu menghilangkan cairan berlebih dan mengelupas kulit biji coklat yang lebih mudah. 6. Pemecahan (Winnowing) Setelah pemanggangan, biji kakao dipukul-pukul untuk memisahkan kulit atau cangkang dari bagian dalam biji kakao yang akan dijadikan coklat. Proses ini disebut juga winnowing. 7. Penggilingan (Grinding) Biji kakao yang sudah bersih kemudian digiling menjadi massa coklat kasar yang disebut "cocoa mass" atau "cocoa liquor." Massa ini mengandung lemak alami dari biji kakao yang disebut kakaoter atau cocoa butter, serta partikel-partikel padat yang disebut kakaopowder. 8. Konching Massa coklat kemudian dikenakan proses konching, yaitu menggiling massa coklat dalam penggiling khusus (konche) untuk waktu yang lama. Tujuan proses ini adalah untuk menghaluskan tekstur coklat dan menghilangkan rasa pahit yang mungkin ada. 9. Pembuatan Coklat Setelah proses konching, kakaoter dan cocoa powder ditambahkan kembali ke massa coklat dalam proporsi tertentu, bersama dengan gula dan kadang-kadang susu. Proses pengadukan dan pemrosesan lebih lanjut menghasilkan coklat yang halus dan homogen. 10. Penyeteraan (Tempering) Sebelum coklat dicetak atau dibentuk menjadi bentuk tertentu, coklat harus menjalani proses penyeteraan. Hal ini dilakukan dengan mengendalikan suhu coklat agar kristal-kristal lemak coklat (kakaoter) terbentuk secara stabil, sehingga coklat memiliki tekstur yang baik dan mengilat ketika sudah mengeras. 11. Pencetakan dan Pendinginan Coklat yang telah disetera kemudian dicetak ke dalam cetakan sesuai dengan bentuk yang diinginkan dan didinginkan untuk mengeras. 1)Pencetakan (Molding): Setelah coklat melalui tahap penyeteraan, coklat cair yang sudah siap digunakan dicetak ke dalam cetakan atau mold sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Cetakan coklat biasanya terbuat dari bahan silikon atau polikarbonat, dan tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran, mulai dari batang coklat hingga bentuk-bentuk yang lebih rumit, seperti bentuk binatang, bunga, atau karakter tertentu. Coklat dicetak dengan cara menuangkan coklat cair ke dalam cetakan dan memastikan bahwa cetakan diisi dengan rata, sehingga tidak ada rongga kosong dalam coklat yang dapat mengakibatkan cacat pada hasil akhir. Setelah cetakan terisi, mereka kemudian diketuk-ketuk untuk mengeluarkan gelembung udara dan memastikan coklat merata di dalam cetakan. Proses pencetakan ini juga merupakan kesempatan untuk menambahkan berbagai tambahan atau isian ke dalam coklat, seperti kacang-kacangan, buah kering, marshmallow, atau bahan lainnya untuk menciptakan variasi rasa dan tekstur dalam produk coklat. 2)Pendinginan (Cooling): Setelah coklat dicetak, cetakan kemudian ditempatkan di tempat yang dingin untuk proses pendinginan. Pendinginan bertujuan untuk mengembalikan struktur kristal kakaoter (lemak alami dari biji kakao) dalam coklat agar mendapatkan tekstur yang baik dan mengilat ketika coklat sudah mengeras. Proses pendinginan harus dilakukan dengan hati-hati karena jika suhu turun terlalu cepat atau tidak konsisten, bisa menyebabkan kristal-kristal lemak dalam coklat tidak terbentuk dengan baik, sehingga coklat bisa mengalami perubahan warna atau tekstur yang tidak diinginkan, seperti bloom coklat (bintik-bintik putih pada permukaan) atau menyusut. Setelah coklat mendingin dan mengeras sepenuhnya dalam cetakan, mereka bisa dikeluarkan dari cetakan dan siap untuk dikemas sebelum didistribusikan atau dijual ke pasar. Tahap pencetakan dan pendinginan ini merupakan tahap akhir dalam proses pembuatan coklat. Setelah melewati proses-proses sebelumnya, biji kakao yang awalnya sederhana telah berubah menjadi produk coklat yang lezat dan siap dinikmati oleh para pecinta coklat di seluruh dunia. Setelah tahap-tahap di atas, coklat siap dikemas dan didistribusikan untuk dinikmati oleh para pecinta coklat di seluruh dunia. Proses pembuatan coklat dari biji kakao ini memerlukan ketelatenan dan keterampilan untuk menghasilkan coklat berkualitas tinggi.(*)Jarang Orang Tau! Ini 11 Proses Pembuatan Coklat Hingga Dapat Kamu Nikmati, Tidak Semudah Menikmatinya
Senin 24-07-2023,21:30 WIB
Editor : Ilwan Qodri Ramadhan
Kategori :