Proses adaptasi live-action Barbie juga berjalan panjang. Film itu semula akan digarap Universal Pictures dan Sony Pictures, tetapi berakhir diproduksi oleh Warner Bros. Pictures.
3. Bukan Film Anak
Sementara film-film animasi CGI Barbie yang pernah ada memang jelas ditujukan untuk usia anak-anak, film Barbie live action ini justru diperuntukkan bagi penonton usia 13 tahun ke atas.
Pasalnya, isu yang diangkat dalam film Barbie cukup berat untuk dinikmati oleh anak usia dini. Bahkan, ada beberapa konten yang tak pantas untuk didengar penonton yang belum dewasa. Jadi, harap bijak dalam memilih tontonan, ya!
4. Berlatar di Dua Dunia
Cerita film Barbie mengambil latar utama di dua dunia. Dunia pertama yakni Barbie Land, tempat tinggal varian Barbie dan karakter boneka lain yang menjadi teman-temannya.
Kehidupan Barbie di Barbie Land ibarat dunia utopia. Ia dan varian Barbie lainnya menjalani rutinitas yang penuh kebahagiaan dan terasa begitu sempurna.
Sementara itu, latar kedua berada di dunia nyata, tempat Barbie bersama Ken mencari jati diri mereka. Kehidupan dunia nyata sangat berbeda dari Barbie Land, terutama jika membandingkan nasib perempuan dan laki-laki.
5. Perbedaan Varian Karakter Barbie dan Ken
Barbie dan Ken yang muncul dalam film ini tidak hanya satu pasang, tetapi memiliki berbagai varian. Sutradara Greta Gerwig membagi varian itu dengan pendekatan yang berbeda.
Varian karakter Barbie dapat dibedakan berdasarkan profesi atau ciri khas masing-masing. Selain Barbie (Margot Robbie), ada juga Barbie Presiden (Issa Rae), Barbie Penulis (Alexandra Shipp), Barbie Fisikawan (Emma Mackey), hingga Barbie Putri Duyung (Dua Lipa).
Sementara itu, Ken tidak memiliki ciri khas atau profesi yang berbeda seperti Barbie. Mereka hanya dibedakan dari wajah karena sejak awal varian itu digambarkan sebagai "Cuma Ken."
Perbedaan antara varian Barbie dan Ken itu juga akan menjadi bagian penting dalam cerita, termasuk konflik yang tercipta di antara karakter.