DISWAY JOGJA – Tegal adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kota ini merupakan bagian dari wilayah pantura (pantai utara) Jawa Tengah dan memiliki posisi strategis di sepanjang jalan raya utama yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota penting di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Tegal terkenal juga dengan masjidnya yang megah, Berbicara mengenai masjid apakah kalian tahu apa arti dari masjid? berikut dijelaskan
Masjid adalah tempat ibadah bagi umat Muslim dalam agama Islam. Istilah "masjid" berasal dari bahasa Arab "مسجد" (masjid), yang secara harfiah berarti "tempat sujud." Masjid merupakan tempat untuk beribadah kepada Allah, yaitu tempat shalat, berdoa, membaca Al-Quran, dan juga sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial bagi umat Muslim.
Setelah paham tentang arti masjid, Yuk kita tilik masjid bersejah yang ada di Kota Tegal, untuk lebih jelasnya simak penjelasannya berikut ini.
4 Daftar Masjid yang Bersejarah di Kota Tegal
1. Masjid Agung Kota Tegal
Masjid Agung Kota Tegal diperkirakan dibangun sekitar tahun 1803-1809 oleh K.H. Abdul Aziz. K.H. Abdul Aziz adalah seorang ulama dan penghulu pertama di kota Tegal. Ia juga masih mempunyai hubungan kerabat dengan Raden Reksonegoro, Bupati Tegal waktu itu. Dan, karena adanya hubungan kekerabatan itulah di samping tentunya karena ikatan ukhuwah islamiyah, sehingga pembangunan Masjid Agung Tegal itu berjalan mulus dan lancar tanpa hambatan.
Kalau kita telusuri sisi lain sejarah Masjid Agung Kota Tegal ini, ternyata ada satu keunikan tersendiri yang terjadi di sana. Sekitar tahun 1980-an, setiap datang waktu berbuka puasa (Ramadhan) pasti dilakukan pembakaran petasan berukuran besar di halaman masjid ini sebagai tanda sudah masuk waktu magrib atau berbuka. Peristiwa tersebut dinamakan Plenong Dem. Kini penanda waktu berbuka puasa sudah digantikan oleh sirine.
Pembangunan Masjid Agung Kota Tegal ini bersamaan dengan pembangunan Pendopo Tegal (sekarang bernama Pendopo Ki Gede Sebayu di kompleks Balaikota Tegal).
2. Masjid Al-Hikmah Pesekongan, Kota Tegal
Masjid Al-Hikmah Pesekongan, namun biasanya cukup disebut dengan sebutan Masjid Pesekongan lokasinya tak jauh dari Langgar Dhuwur, keberadannya juga erat kaitannya dengan Langgar Dhuwur. Namun dari segi usia, Masjid Pesekongan terlebih dahulu dibangun, yaitu sejak 15 Ramadhan tahun Wawu 1241 H/ 1821 M.
Yono Daryono dalam buku Tegal Stad: Evolusi Sebuah Kota menuturkan bahwa cikal bakal penyebaran Islam di Tegal diperkirakan bermula dari daerah Pelabuhan Tegal, yaitu di Pesekongan kemudian menyebar ke daerah pedalaman. Hal tersebut ditandai dengan adanya prasasti ukiran kayu jati dengan motif bunga melati dan mawar di atas pintu masuk sebagai penanda (candra sengkala) pendirian masjid (Daryono, 2008). Di tembok masjid pun terpampang penjelasan kapan masjid itu dibagun dan dipugar.
3. Langgar Dhuwur Pesekongan, Kota Tegal
Sekilas tampak depan tidak ada yang istimewa dari Langgar ini. Namun jika kita telisik lagi lebih jauh, ternyata langgar yang posisinya ada di Pesekongan, Kelurahan Tegalsari, Kec. Tegal Barat, Kota Tegal ini memiliki sejarah yang sangat penting bagi perkembangan Islam di Tegal.
Langgar ini diperkirakan dibangun pada tahun 1830 yang posisinya ada di dekat laut yang fungsi utamanya kala itu adalah untuk memenuhi kebutuhan peribadatan pelaut-pelaut dari Bugis, Madura, Sumatera, dan Kalimantan yang sedang berlabuh di Tegal (Daryono, 2008).
Tidak tepat namanya Langgar Dhuwur jika posisinya bukan di atas. Langgar Dhuwur memang posisinya berada di lantai atas. Sedangkan untuk lantai bawahnya sendiri untuk tempat istirahat para pelaut. Namun kini untuk lantai bawahnya sendiri digunakan oleh pengurus langgar ini.
4. Masjid Kyai Mukhlas Panggung, Kota Tegal
Sekilas masjid ini tampak biasa saja, namun siapa sangka ternyata masjid ini memiliki sejarahnya tersendiri. Selain sebagai pusat keagamaan, tempat ini dulu dijadikan sebagai saksi semangat orang-orang Tegal dalam merebut kemerdekaan dengan berperang melawan penjajah. Adalah KH. Mukhlas, salah satu tokoh agama yang ikut menggelorakan api perjuangan tersebut.
Masjid ini dibangun pada tahun 1922 oleh KH. Mukhlas. Beliau merupakan ulama yang mengembangkan dakwah Islam dari satu masjid ke masjid yang lain. Salah satunya adalah Masjid Al Hikmah Pesekongan. Dulu di tempat ini pulalah sebagai tempat untuk membangkitkan semangat warga dalam melawan penjajah Belanda dan Jepang.
Di masjid tersebut, bambu-bambu runcing dibekali dengan do’a oleh KH. Mukhlas. Bahkan hal tersebut bisa dilihat dari ornamen masjid yang berbentuk runcing seperti tombak.
Sebetulnya masih banyak lagi masjid lainnya di Tegal yang memiliki sejarah tersendiri. Namun disini penulis hanya membahas 4 masjid yang ada di Kota Tegal saja.