DISWAY JOGJA – Penduduk negara tetangga kita Malaysia ternyata membayar lebih murah untuk berangkat haji. Warga Malaysia membayar ongkos naik haji sesuai dengan kemampuan ekonominya.
Indonesia dan Malaysia adalah dua negara Islam yang masuk 10 besar sebagai pengirim jamaah haji terbanyak setiap tahunnya.
Indonesia tahun ini mengirim sebanyak 220.000 jamaah haji ke Mekah. Sedangkan Malaysia sebanyak 31.600 jamaah.
Namun kedua negara serumpun ini memiliki perbedaan dalam menetapkan besaran ongkos naik haji (ONH) regular bagi warganya.
BACA JUGA:Tidak Sanggup Berhaji? Ini 5 Amalan yang Pahalanya Setara dengan Ibadah Haji dan Umroh
Menurut pemerintah besaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1444 H/2023 M rata-rata Rp90.050.637,26 per jemaah haji reguler.
Namun pemerintah Indonesia menetapkan ONH sebesar Rp 49,8 juta. Biaya tersebut terdiri dari Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang ditanggung jemaah dengan rata-rata Rp 49.812.700,26 (55,3%).
Kemudian biaya sebesar Rp 40.237.937 (44,7%) digunakan untuk nilai manfaat (optimalisasi) per jamaah yang akan dikelola Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
Biaya Perjalanan tersebut digunakan untuk biaya penerbangan, biaya hidup, dan sebagian biaya paket layanan masyair haji.
Ini Besaran Biaya Haji di Malaysia
Indonesia dan Malaysia adalah negara dengan mayoritas masyarakatnya muslim serta banyak mengirimkan calon jemaah haji.
Jika membandingkan dengan Malaysia sebenarnya besarnya biaya haji Indonesia memang lebih mahal. Kedua negara sama-sama menerapkan subsidi bagi warganya yang berangkat haji.
Jika warga Indonesia yang akan berangkat haji harus menyiapkan biaya hampir Rp 50 juta, berapa besaran biaya haji di Malaysia?
Pemerintah Malaysia menetapkan biaya haji berjamaah untuk penduduknya berdasarkan kemampuan ekonomi warganya.