BREBES (Disway Jogja) - Video bocah berusia 9 tahun yang dibully oleh temannya beredar di media sosial. Diketahui kejadian tersebut terjadi di Desa Dukuhmaja, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes. Kini, korban yang beredar di video tersebut dirawat di Rumah Sakit Bakti Asih Jatibarang, Brebes dan sudah dilaporkan ke pihak berwajib.
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3KB) Brebes Eni Listiana membenarkan peristiwa itu. Saat ini pihaknya tengah menangani kasus tersebut.
Dia menyebutkan bahwa korban perundungan tersebut saat ini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Bakti Asih Jatibarang, Brebes. Korban adalah FPS,9, dan terduga pelaku adalah F,12. ”Sudah kami tangani kasusnya. Kami sudah berkoordinasi dengan keluarga korban,” ungkap dia.
Sementara itu, Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Brebes Aiptu Ruth Yosi Natalia saat dikonfirmasi membenarkan kasus tersebut. Pihaknya mengaku sudah mendapatkan laporan dari keluarga korban. ”Sudah ada laporan dari keluarga korban. Saat ini sedang kami tangani,” tandasnya.
Diketahui, aksi perundungan yang dilakukan sesama bocah ini terekam dalam video. Video tersebut kemudian diunggah di grup media sosial facebook dan viral. Dalam unggahan itu, Nur Alviani yang merupakan kakak korban mengungkapkan bahwa adiknya sudah beberapa kali menjadi korban perundungan atau bullying. Akibat aksi perundungan ini, korban berinisial FPS, 9, saat ini dirawat di Rumah Sakit Bakti Asih Jatibarang, Brebes.
”Ini video kejadian yang 3x yang kebetulan diambil oleh tmn tsk dan bukan rekayasa ya maaf bgt gda yg mau sanak keluarganya mendapat perlakuan seperti ini,” tulis Nur Alviani dalam unggahan yang disertai video tersebut, dikutip Selasa (21/6).
Nur Alviani menceritakan sejumlah peristiwa yang dialami adiknya yang menjadi korban perundungan. Bahkan korban beberapa kali mendapatkan kekerasan fisik oleh pelaku berinisial F, 12.
”Kejadian pertama tsk mencolok mata adik saya tapi adik saya tidak mengaku apapun. Kejadian kedua posisi habis hujan adik saya dilempr kekubangan pulang semua baju kotor. Ketiga setelah dipukul besok paginya adik saya muntah dan mengeluh saki,kejadian terakhir ketahuan tetangga dan langsung memanggil ibu saya,” lanjut Alviani dalam unggahannya.
”Dan video kedua kondisi adik saya sampai saat ini dan untuk meredakan rasa sakit sampai suntikan ke 3 x. Note:kami sudah berkunjung kerumah tsk 2x tapi yg kami dapat hanya kata2 hinaan” tidak ada luka yg berdarah,hanya pendatang di desa,dan tidak memiliki apaapa,” tutup Alviani dalam unggahan di media sosial facebook. Saat dikonfirmasi melalui akun media sosialnya, Alviani membenarkan peristiwa yang menimpa adiknya.