JAKARTA (Disway Jogja) – Unsubscribe Deddy Corbuzier menggema di lini masa media sosial, sejak kemarin. Kegaduhan ini, dipicu podcast kontroversial dengan pasangan gay.
Ajakan unsubscribe Deddy Corbuzier muncul pasca podcast tersebut. Kabarnya, kini raja poscast tersebut sudah kehilangan sekitar 100 ribuan subscriber di Youtube.
Pasca menggema ajakan unsubscribe Deddy Corbuzier, belakangan Wakasekjen PA 212, Novel Bamukmin ikut angkat suara. Dia juga menyerukan boikot.
Bahkan, Novel Bamukmin berencana menyampaikan somasi, karena poscast tersebut telah menimbulkan kegaduhan di media sosial dan masyarakat.
“Kami minta umat Islam memboikot podcast Deddy Corbuzier. MUI juga harus memiliki sikap tegas,” pinta Novel.
Novel mendorong Majelis Ulama Indonesia mengambil sikap tegas terhadap tayangan tersebut. Juga meminta Ormas Islam untuk bersikap.
“Begitu juga dengan ormas-ormas Islam lainnya untuk menolak aksi bejat itu tegas Novel di Jakarta,” katanya.
Ajakan Unsubscribe Deddy Corbuzier
Terkait dengan rencana melayangkan somasi, Novel menyatakan bahwa tayangan tersebut telah memancing kegaduhan dan diduga menjadi bentuk provokasi yang mengancam keutuhan bangsa.
“Kami ada kemungkinan memberikan somasi tegas karena ini suatu bentuk diduga memancing kegaduhan serta diduga suatu bentuk provokasi yang sangat membahayakan keutuhan bangsa,” terang Novel.
Sebelumnya, Deddy Corbuzier mengaku minta maaf atas kegaduhan yang timbul di media sosial dan kebetulan masih di suasana Bulan Syawal.
“Seperti biasa ketika gaduh di sosmed. Saya minta maaf. Kebetulan masih dalam suasana bulan Syawal,” tulisnya.
Dia mengaku, sejak awal dalam tayangan podcast kontroversial tersebut sudah menyatakan bahwa dirinya tidak mendukung kegiatan LGBT.
“Sejak awal saya bilang tidak mendukung kegiatan LGBT. Saya hanya melihat mereka sebagai manusia,” katanya.
Dirinya hanya membuka fakta bahwa mereka ada di sekitar kita dan secara pribadi merasa tidak berhak men-judge mereka.
Minta Maaf
“Mereka menyimpang, saya paham. Dan saya tidak mendukung hal itu. Tapi fenomena itu nyata dan Ada di sekitar kita. Itu yang saya bahas,” ujarnya.