SLEMAN (Disway Jogja) - Kedatangan para pemudik yang turun di Terminal Jombor, mulai terlihat meningkat, Selasa (26/4/2022). Meskipun belum terjadi lonjakan, berbagai langkah antisipasi dilakukan, seperti petugas melakukan run check terhadap bus yang akan berangkat tanpa kecuali, serta imbauan agar bus tidak ngetem atau parkir dalam waktu lama untuk menghindari kepadatan di dalam terminal.
Kepala Seksi Pengelolaan Terminal Balai Pengelolaan Terminal dan Perparkiran Dishub DIY, Yunarti mengatakan, arus kedatangan pemudik mengalami kenaikan sekitar 20 persen. Namun ia menduga, angka ini belum mencerminkan situasi yang sebenarnya lantaran banyak penumpang yang turun di jalan.
"Untuk keamanan dan kenyamanan, saya mengimbau agar kru bus masuk dulu ke terminal dan menurunkan penumpang di dalam terminal," katanya.
Untuk kedatangan, Yuni mengatakan, didominasi bus dari Jakarta dan Sumatera. Demikian juga keberangkatannya. Ia memperkirakan, puncak arus mudik akan terjadi 28 dan 29 April 2022.
Kepala Dishub Sleman Arip Pramana mengatakan, peningkatan pergerakan penumpang terjadi baik yang akan mudik (keberangkatan) maupun yang tiba (kedatangan) di Terminal Jombor. "Berdasarkan data dari agen-agen penjualan tiket arus mudik dari Sleman ke luar kota mulai terjadi peningkatan," katanya.
Dijelaskan Arip, Dishub Sleman menerjunkan sebanyak 71 personel untuk mengamankan arus mudik selama libur lebaran tahun ini. Petugas disebar di empat titik posko yang dibangun. Mulai di Posko Utama Denggung, posko bersama di Prambanan dan Tempel serta Posko di jalur wisata Kaliurang.
Arip juga menjelaskan, untuk kondisi penerangan jalan umum (PJU) di jalur-jalur alternatif sudah memadai. Hanya saja untuk yang arah barat, seperti Tempel-Klangon ada beberapa titik yang tidak terjangkau PJU karena memang jauh dari aliran listrik.
"Namun, terkait dengan PJU ini sebenarnya kewenangan Provinsi DIY karena merupakan jalan provinsi. Namun untuk jalan-jalan yang masuk jalan kabupaten seperti di simpang Seyegan sudah," kata Arip. (wrj)