SLEMAN (Disway Jogja) - Plt Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Suparmono memastikan kandang ternak yang sebelumnya ditemukan kasus PMK positif sudah diisolasi.
Lokasi kandang kelompok di wilayah Krikilan Tegaltirto Berbah Sleman ini juga terus dipantau oleh petugas kesehatan/dokter hewan, untuk memastikan virus penyebab PMK tidak merembet ke kandang ternak yang lain, baik di lokasi kandang kelompok maupun kandang ternak di tempat yang lain.
Suparmono mengungkapkan, upaya serius dilakukan agar temuan kasus ini tidak sampai menyebar. Bahkan pihaknya sudah berkoordinasi dan melakukan edukasi hingga ke kalangan peternak dan aparatur di tingkat desa, tentang prosedur pengamanan ternak dari risiko paparan virus PMK ini.
"Bahkan, kami sudah lakukan prosedur, misalnya pemilik ternak di kandang tertentu, hanya boleh ke kandang dia. Gak boleh masuk ke kandang yang lain. Isolasi kami berlakukan selama 14 hari," tandasnya.
Masyarakat bersama petugas juga rutin melakukan pembersihan kandang, menetralisir dengan cara penyemprotan disinfektan setiap pagi dan sore serta tidak diperbolehkan ada keluar masuk ternak.
Terkait perkembangan kesehatan dari 9 domba yang sebelumnya dinyatakan positif PMK, Suparmono mengatakan saat ini mulai membaik. Domba-domba yang menunjukkan gejala sakit, berangsur sudah mulai beraktivitas dan mau makan, luka-lukanya juga mulai sembuh.
"Saya yakin akan segera sembuh. Tapi jangan lengah, semua harus waspada terhadap risiko sebaran PMK ini," lanjutnya.
Suparmono menjelaskan, dari 9 domba tersebut, hanya 2 yang menunjukkan gejala sakit. kemudian yang 7 ekor tidak bergejala. Artinya, ternak yang terserang PMK tidak selamanya menunjukkan gejala sehingga mudah dikenali.
"Yang 7 itu tidak bergejala. Nafsu makan bagus, dan tetap sehat," ujarnya.
Suparmono mengakui, upaya pengamanan selama ini sudah dilakukan. Antara lain dengan menerjunkan tim dokter hewan untuk mengecek dan memantau hewan yang masuk melalui pasar-pasar hewan. Tim juga memantau ke para pedagang atau pengepul ternak, untuk memastikan hewan ternak yabg mereka perjualbelikan dalam kondisi sehat dan aman.
Namun, upaya ini katanya memang belum mampu menutup semua celah masuknya ternak ke Sleman, mengingat masih ada pos lalu lintas hewan yang kewenangannya ada di provinsi. Untuk itu, Suparmono hanya bisa mengajak untuk bersama-sama melakukan langkah antisipasi.
"Dalam waktu dekat kami akan membentuk gugus tugas yang berkaitan dengan pos lalu lintas. Namun kami masih menunggu surat edaran Gubernur dan dilanjutkan dengan Surat edaran bupati," imbuhnya.
INTENSIFKAN PANTAUAN
Suparmono juga mengatakan, selain pemeriksaan ke titik-titik perdagangan hewan, tim nya setiap hari juga berkeliling ke sentra-sentra ternak atau kandang kelompok mikik warga.
Ia mengatakan, temuan di Berbah inipun merupakan hasil dari pemeriksaan yang dilakukan tim langsung ke kandang ternak.