Target Menurun, Bantul Pilih Wisata Berkelanjutan daripada Kejar Rp49 Miliar yang Tak Pernah Tercapai
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Saryadi, menyampaikan kebijakan target kunjungan wisata yang realistis di tengah tren penurunan dan tantangan cuaca--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id
BANTUL, diswayjogja.id - Pemerintah Kabupaten Bantul mengubah arah kebijakan pariwisata dengan menurunkan target pendapatan retribusi daerah (PRD) menjadi lebih realistis.
Langkah ini diambil setelah evaluasi capaian pendapatan selama tiga hingga empat tahun terakhir yang dinilai tidak pernah menyentuh target tinggi Rp49 miliar.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Saryadi, menegaskan bahwa pendekatan lama yang terlalu menekankan target angka justru berpotensi merusak ekosistem pariwisata.
Ia menilai praktik mengejar keuntungan jangka pendek tidak sejalan dengan prinsip pariwisata berkelanjutan.
“Itu tentu tidak baik untuk keberlanjutan pariwisata. Keuntungan sesaat mungkin besar, tetapi untuk pariwisata berkelanjutan hal tersebut sangat merugikan,” katanya, Selasa (23/12/2025).
BACA JUGA : Pertumbuhan Pariwisata Borobudur Meningkat Lewat Transformasi Program Borobudur Sunset
Data menunjukkan, selama beberapa tahun terakhir, target PRD sektor pariwisata Bantul selalu dipasang di angka Rp49 miliar.
Namun, realisasi tertinggi baru mencapai sekitar Rp30 miliar pada tahun lalu.
Hingga saat ini, pendapatan retribusi daerah yang berhasil dikumpulkan berada di kisaran Rp25 miliar.
Berdasarkan evaluasi tersebut, Pemkab Bantul bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan DPRD menyepakati penurunan target pendapatan pariwisata tahun depan menjadi sekitar Rp29 miliar.
Angka ini dinilai lebih mendekati kondisi riil dan tren kunjungan wisatawan.
Di sisi lain, dari aspek kunjungan wisata, Bantul tetap memasang target yang relatif stabil.
BACA JUGA : Bukti Nyata Lonjakan Kunjungan Pariwisata Pantai Dewaruci Purworejo, Simak Ulasan Selengkapnya Disini
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: