Baru 8 Tahun, El Sudah Jadi Penari Termuda yang Tampil di Srimanganti—Bikin Publik Takjub
El, penari cilik berbakat, saat menerima penghargaan atas dedikasinya pada seni tradisi Jawa--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id
SLEMAN, diswayjogja.id - Francis El Nathan Hardianto, atau El, bocah berusia 8 tahun asal Sleman, semakin menegaskan diri sebagai generasi muda yang mencintai seni tari klasik.
Perjalanannya dimulai dari ketertarikan sederhana terhadap budaya Jawa, kini berkembang menjadi kemampuan menari yang diakui di tingkat nasional bahkan internasional.
Setelah bergabung di berbagai sanggar tari di Yogyakarta, ia berkenalan dengan teman-teman baru yang menekuni tari klasik.
Ia rutin belajar di Sanggar Tari Siswo Among Bekso bersama Bp. W. Ragamulyo Tetet Mateus dan di Paguyuban Seni Suryo Kencono bersama Romo Krefianto.
Tidak hanya itu, El juga mendapat kesempatan belajar langsung Tari Klana Topeng gaya Yogyakarta dengan Bp. Prof. Kuswarsantyo (KRT Condrowasesa).
Hingga kini, setiap Minggu pagi, El rutin mengikuti gladhi beksan di Bangsal Srimanganti Kraton Yogyakarta.
BACA JUGA : Malioboro Culture Vibes Jadi Uji Coba Menuju Full Pedestrian, Dinas Kebudayaan Siapkan Mitigasi
BACA JUGA : Kontes Kuda Andong 2025 di Malioboro, Angkat Citra Transportasi Budaya Jogja
Kemampuannya dalam menarikan tari klasik Yogyakarta, khususnya Klana Topeng, membuat El kerap diundang tampil di berbagai event daerah, nasional, dan internasional.
Ia bahkan menjadi penari termuda yang menarikan Klana Topeng di pendapa Srimanganti - Kraton Yogyakarta.
Selain tari Jawa, El juga mahir menarikan beberapa tarian Bali, seperti Baris Tunggal, Topeng Keras, dan Rangda, di bawah bimbingan Bp. Prof. I Wayan Dana, dosen senior ISI Yogyakarta.
Tari Bali yang dikuasai El telah ditampilkan dalam sejumlah event besar, antara lain Tari Baris Tunggal pada pembukaan pameran lukisan pelukis Jakarta, Bp. William Robert, di Bentara Budaya Yogyakarta, serta Tari Topeng Keras di Bisik Serayu Festival di Banyumas, Jawa Tengah.
“Latihan rutin dan bimbingan para guru membuat El semakin percaya diri dan menjiwai setiap tarian, baik Jawa maupun Bali,” kata Frans Hardianto, ayah El.
Meski masih sangat muda, kemampuan bermain kendang El mendapat pujian dari Bp. Gandung Djatmiko, guru yang mengajarinya memperdalam teknik kendang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: