UMKM Sleman Naik Kelas, Dari Online Biasa hingga Marketplace dan Strategi Digital Modern
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sleman, Sutiasih, sedang memberikan arahan kepada pelaku UMKM tentang strategi naik kelas dan digitalisasi pemasaran.--Foto: Kristiani Tandi Rani/Diswayjogja.id
SLEMAN, diswayjogja.id - Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Koperasi dan UMKM gencar mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar naik kelas, dari level awal hingga mampu bersaing di pasar digital.
Langkah ini dilakukan melalui pelatihan, pembinaan, hingga bantuan perizinan.
“Kami ingin UMKM tidak hanya bertahan, tapi juga berkembang secara profesional. UMKM yang baru mendaftar biasanya berada di level 1, yang fokus pemasaran hanya secara online,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sleman, Sutiasih.
Kenaikan kelas UMKM dinilai tidak hanya dari hasil penjualan, tetapi juga aset usaha, perizinan, manajemen sumber daya manusia, kelembagaan, dan pemasaran.
Pemasaran dibagi berdasarkan level, mulai dari online, WhatsApp, media sosial seperti Instagram dan TikTok, hingga marketplace dan strategi digital marketing.
Salah satu strategi pemerintah untuk mendorong UMKM naik kelas adalah melalui berbagai kegiatan, pelatihan mindset kewirausahaan, penyusunan model bisnis sederhana, pencatatan keuangan dasar, pembuatan identitas usaha, hingga pelatihan digital dasar.
BACA JUGA : PFI Jogja Ajak UMKM Kuasai Visual Storytelling, Dongkrak Penjualan di Era Digital
BACA JUGA : Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Tembus 85 Juta Views, Dorong Semangat UMKM untuk Terus Berkembang
“Kami juga memfasilitasi pengurusan perizinan dan sertifikasi, seperti NIB gratis, serta Halal, PIRT, dan HKI dengan kuota terbatas,” ucapnya.
Dengan berbagai upaya ini, Sleman berharap UMKM lokal tidak hanya meningkat kapasitasnya, tetapi juga mampu bersaing secara nasional dan internasional.
“Tujuan akhir kami adalah menciptakan ekosistem UMKM yang tangguh dan mandiri,” tuturnya.
Pemkab Sleman mendorong UMKM agar naik kelas melalui berbagai program pelatihan, pendampingan, hingga layanan perizinan, dengan target usaha legal, pencatatan keuangan tertib, dan produk serta merek siap masuk pasaran.
“Harapannya, output kegiatan ini adalah usaha yang legal, pencatatan keuangan tertib, dan produk serta merek bisa masuk ke pasaran,” ujarnya.
Pendampingan dilakukan berbeda-beda sesuai level UMKM, karena kondisi masing-masing usaha berbeda.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: