Rp 300 Juta Zakat Jadi Motor Ekonomi, 20 Mustahik Kini Bekerja di Hara Chicken Sleman

Rp 300 Juta Zakat Jadi Motor Ekonomi, 20 Mustahik Kini Bekerja di Hara Chicken Sleman

Ketua Baznas DIY Puji Astuti, Ketua Baznas Sleman Kriswanto, bersama pimpinan Hara Chicken dan para mustahik penerima manfaat program Mustahik Berdaya, berfoto bersama usai peresmian Resto Hara Chicken Kronggahan I, Trihanggo, Gamping, Sleman, Sabtu (1/11--Foto: HO (Humas Pemkab Sleman)

SLEMAN, diswayjogja.id - Asap tipis mengepul dari penggorengan besar di dapur Hara Chicken Kronggahan I, Trihanggo, Gamping, Sleman, Sabtu (1/11/2025). 

Di antara suara wajan yang beradu dengan spatula, tampak beberapa wajah baru, mantan penerima zakat yang kini menapaki babak hidup berbeda kini menjadi pekerja mandiri.

Suasana pagi itu menjadi saksi dimulainya langkah baru dalam upaya pemberdayaan ekonomi umat. Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sleman meluncurkan program 'Mustahik Berdaya', hasil kolaborasi dengan restoran Hara Chicken. 

Program ini menghadirkan harapan baru bagi 20 keluarga mustahik yang kini bekerja di cabang restoran tersebut.

Ketua Baznas DIY, Puji Astuti mengatakan kerja sama ini bukan sekadar peluncuran usaha kuliner baru, melainkan simbol perubahan cara pandang terhadap zakat.

“Kolaborasi ini bertujuan untuk memberdayakan para mustahik agar dapat bertransformasi menjadi muzakki di masa depan,” katanya saat memberi sambutan dalam acara peresmian.

BACA JUGA : Zakat Bukan Sekadar Amal, Baznas Bantul Buktikan Bisa Ubah Nasib Lewat Kampung Berkah

BACA JUGA : Baznas Kota Yogyakarta Salurkan Rp4,05 Miliar, Pendistribusian Lewat Produktif dan Konsumtif

Menurutnya, zakat seharusnya tak berhenti di tangan penerima. Ia harus terus berputar, menjadi energi yang menumbuhkan kemandirian. 

Karena itu, Baznas hadir bukan hanya sebagai lembaga penyalur bantuan, tetapi juga sebagai jembatan antara muzakki dan masyarakat yang ingin bangkit. 

“Melalui resto ini, sebanyak 20 orang dari keluarga mustahik telah diberi kesempatan untuk bekerja, berkarya, dan menjemput kehidupan yang lebih baik,” ucapnya. 

Inisiatif ini sekaligus membuka babak baru dalam konsep pemberdayaan sosial dari karitas menuju kemandirian. Tak hanya memberi, tetapi menghidupkan nilai kerja, tanggung jawab, dan martabat.

Ia berharap langkah kecil di Kronggahan ini menjadi pemantik lahirnya gerakan serupa di wilayah lain. 

“Semoga bisa dipertanggungjawabkan dan terus berkembang, tidak hanya 20 orang saja,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: