Wabup Bantul Ingatkan Indonesia Emas 2045 Bukan Mimpi, Tapi Tantangan Nyata untuk Generasi Z

Wabup Bantul Ingatkan Indonesia Emas 2045 Bukan Mimpi, Tapi Tantangan Nyata untuk Generasi Z

Wakil Bupati Bantul Aris Suharyanta melantik ketua dan pengurus OSIS di Pendopo Pemkab Bantul beberapa waktu lalu. Ia berpesan agar para pelajar siap menghadapi tantangan Indonesia Emas 2045--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id

BANTUL, diswayjogja.id - Wakil Bupati Bantul, Aris Suharyanta, mengingatkan bahwa Indonesia Emas 2045 bukan sekadar slogan politik, melainkan tantangan besar yang harus disiapkan sejak dini oleh generasi muda Indonesia, terutama pelajar.

Dalam kegiatan pembinaan pelajar di Bantul, Sabtu (5/10/2025), ia menegaskan pentingnya membangun kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki karakter dan spiritualitas kuat.

“Pada hari ini, kami ingin mengingatkan bahwa bangsa Indonesia pada tahun 2045 telah mencanangkan cita-cita besar menuju Indonesia Emas,” katanya, Minggu (5/9/2025). 

Menurutnya, Indonesia Emas merupakan visi besar bangsa untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera, berkeadilan, dan berdaya saing tinggi di tengah perubahan global. 

“Artinya, salah satu tujuan Indonesia Emas adalah mewujudkan kehidupan masyarakat Indonesia yang sejahtera, berkeadilan, dan berdaya saing tinggi,” lanjutnya.

Ia menilai, percepatan pembangunan di berbagai sektor menuntut generasi muda agar mampu beradaptasi, berpikir kritis, dan bekerja kolaboratif. 

BACA JUGA : Guru Tersandung Kasus Pelecehan, BKPSDM Bantul: Proses Disipliner Tidak Bisa Sembarangan

BACA JUGA : DIY Raih Predikat Provinsi Layak Anak 2025, Sri Paduka Dorong Bangun SDM Berkualitas

Ia menyebutkan, perkembangan teknologi dan ekonomi global telah menciptakan persaingan baru yang harus dihadapi dengan kesiapan mental dan kemampuan yang mumpuni.

“Pembangunan akan semakin merata, dan tenaga kerja akan semakin terlindungi serta berdaya. Namun perlu diingat, pada tahun 2045 nanti, persaingan akan sangat ketat,” tegasnya.

Karena itu, ia mengajak para siswa di Bantul, dari jenjang SMP, SMA, hingga MA untuk menyiapkan diri menjadi generasi yang tangguh, bukan hanya dari sisi akademik tetapi juga spiritual.

“Mulailah belajar dengan sungguh-sungguh, dan semakin teguhlah dalam beribadah. Kami berharap semua bisa menjadi orang yang pandai, cerdas, dan berakhlak mulia,” pungkasnya.

Lebih jauh, ia menilai peran guru dan pembimbing sangat penting dalam membentuk pola pikir generasi muda agar siap menghadapi tantangan zaman. 

Ia berterima kasih kepada seluruh pendidik yang telah berjuang menjaga nilai-nilai moral dan karakter di tengah derasnya arus digitalisasi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait