Mahasiswa UNU Yogyakarta Ciptakan Sistem Otomatis Pencampur Nutrisi Hidroponik Berbasis PID Controller
Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, Imam Muchlisin, berhasil menciptakan inovasi teknologi di bidang pertanian dengan mengembangkan Sistem Pencampuran Nutrisi Hidroponik Otomatis.--dok. UNU Jogja
SLEMAN, diswayjogja.id - Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, Imam Muchlisin, berhasil menciptakan inovasi teknologi di bidang pertanian dengan mengembangkan Sistem Pencampuran Nutrisi Hidroponik Otomatis berbasis Proportional–Integral–Derivative (PID) controller.
Inovasi ini dirancang untuk membantu petani hidroponik dalam mengatur komposisi nutrisi secara presisi, efektif, dan efisien.
Sistem rancangan Imam memanfaatkan sejumlah sensor, pompa, dan motor yang saling terintegrasi. Salah satu keunggulan utamanya adalah kemampuan sistem menerima input langsung dari Microsoft Excel.
Dengan fitur ini, pengguna dapat memasukkan data volume dan kadar nutrisi yang diinginkan dengan cara yang sederhana namun presisi.
BACA JUGA : UMY dan UNU Jogja Mengutuk Keras Tindakan Represif Aparat dalam Penanganan Aksi Massa
BACA JUGA : Mahasiswa UNU Jogja Kembangkan Drone Cerdas MEDIQUAD untuk Kirim Obat
"Setelah data dimasukkan, proses pencampuran berlangsung otomatis melalui sistem kontrol. Hasil pencampuran kemudian dialirkan ke wadah penampungan sebelum disalurkan ke instalasi hidroponik," ujar Imam melalui keterangannya di UNU Yogyakarta, Minggu (14/9/2025).
Menurut Imam, penggunaan PID controller memberikan tingkat akurasi tinggi dalam pencampuran nutrisi, yang sulit dicapai jika dilakukan secara manual.
“Dengan sistem ini, kesalahan manusia dalam pengukuran dan pencampuran dapat diminimalkan. Harapannya, petani bisa menghemat waktu sekaligus menjaga kualitas tanaman,” katanya.
Dosen pembimbingnya, Irwan Novianto, menyatakan bahwa pendekatan penggunaan input Excel dalam sistem ini membuatnya tidak hanya canggih tetapi juga mudah digunakan oleh masyarakat luas.
BACA JUGA : Mahasiswa UNU Jogja Bikin Alat Interaktif Pilah.in, Ajak Kesadaran Soal Sampah
BACA JUGA : Kolaborasi dengan Peneliti Jepang, Dosen UNU Jogja Kembangkan Komposit Lunak-Keras
“Harapannya, setelah melalui proses kalibrasi dan uji lapangan, sistem ini bisa diadopsi secara luas. Manfaatnya nyata, pencampuran lebih akurat, waktu kerja lebih singkat, human error berkurang, dan kualitas tanaman lebih konsisten,” terang Irwan.
Ia menambahkan, inovasi ini juga membuka peluang besar bagi penerapan teknologi Internet of Things (IoT) dalam otomasi sistem pertanian, khususnya hidroponik.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: