Sri Sultan HB X Datangi Mapolda DIY saat Massa Aksi Masih Bertahan

Sri Sultan HB X Datangi Mapolda DIY saat Massa Aksi Masih Bertahan

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sekaligus Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mendatangi Mapolda DIY, Jumat (29/8/2025) malam, sekitar pukul 22.38 WIB. --Dok. Pemda DIY

SLEMAN, diswayjogja.id - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sekaligus Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mendatangi Mapolda DIY, Jumat (29/8/2025) malam. 

Sri Sultan tiba di Mapolda DIY sekira pukul 22.38 WIB, dengan mengendarai kendaraan jenis Toyota Alphard berpelat AB 10 HBX.

Sri Sultan hadir di Mapolda DIY ditemani dua putrinya yakni GKR Hayu dan GKR Condrokorono, Kepala Pelaksana BPBD DIY Noviar Rahmad, serta Pj Sekda DIY Aria Nugrahadi. 

Sri Sultan terlihat memantau ruang CCTV yang berada di Polda DIY, sementara massa aksi masih berkumpul di depan Mapolda DIY, tepatnya di Ringroad utara. 

BACA JUGA : Massa Aksi Bertambah, Pos Polisi dan CCTV Simpang Empat Condongcatur Dirusak

BACA JUGA : Aksi Solidaritas Almarhum Affan, Massa Nyalakan Lilin di Tugu Yogyakarta

Bahkan, massa aksi sempat kembali dipaksa mundur usai Sri Sultan berada di Mapolda DIY. 

Berdasarkan pantauan Disway Jogja, sejumlah kerusakan terjadi di kawsan Mapolda DIY, diantaranya dua unit mobil terbakar, satu unit ruang ATM rusak, satu ruang pos polisi rusak.

Selain itu, tak jauh dari Mapolda DIY, dua CCTV yang berada di simpang empat Condongcatur dirusak massa. 

Aksi demonstrasi berlangsung sejak Jumat sore, sekitar pukul 16.45 WIB, di mana mereka sebelumnya melakukan konsolidasi dan direncanakan melakukan aksi di kawasan Tugu Pal Putih Yogyakarta. 

BACA JUGA : Massa Aliansi Jogja Memanggil Tuntut Reformasi Total Kepolisian, Pasca Tewasnya Pengemudi Ojol

BACA JUGA : MPBI DIY Desak Akuntabilitas Polri Usai Insiden Ojol Tewas Tertabrak Rantis Brimob

Sebelumnya, Koordinator Lapangan Aliansi Jogja Memanggil, Bung Kus, mengungkapkan pertemuan para mahasiswa se DIY dan pengemudi ojek online (ojol) di halaman kampus UII sebagai bagian dari konsolidasi menyikapi sejumlah kasus dan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

"Kami baru saja dari Jogja Memanggil melakukan konsolidasi. Konsolidasi ini memiliki beberapa poin yang menjadi kesepakatan. Satu, usut tuntas repersifitas polisi dan hukum mati untuk penabrak Affan Kurniawan, serta seluruh brutalitas lainnya di lapangan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: