Demam Berdarah di Brebes Tembus 1.211 Kasus, Masyarakat Diajak Gencarkan Budaya PSN
MOCI - Subkor Promkesling Dinkesda Brebes didampingi pemegang program menggelar dialog interaktif Moci Bareng Karo Uwane, Selasa (17/6) pagi di Ruang Rapat Dinkes.-Syamsul Falaq/ RATEG-
BREBES, diswayjogja.id - Sebanyak 1.211 kasus Demam Berdarah, terjadi sepanjang Januari hingga April 2025.
Bahkan, 9 pasien DB dinyatakan meninggal dunia meski sudah mendapatkan penanganan medis di rumah sakit.
Jumlah tersebut, merupakan hasil akumulasi kasus yang terdeteksi di puskesmas hingga dirujuk ke rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Ineke Tri Sulistyowati menjelaskan, penyebab banyaknya penderita demam berdarah dengue di Brebes dipicu berbagai faktor.
Mulai dari transisi cuaca, karena masih sering terjadi panas dan hujan. Termasuk, masih banyaknya masyarakat yang belum menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
BACA JUGA : Cegah Kecurangan dan Evaluasi Faskes Rujukan Tingkat Lanjut, Kadinkes Panggil Semua Direktur RS di Brebes
BACA JUGA : Genjot Kepesertaan JKN, Dinkes Brebes Dukung Kepemilikan Adminduk Untuk Bayi Baru Lahir
"Pemicu utamanya, masih banyak genangan air yang menjadi tempat perkembangbiakan sarang nyamuk Aedes Aegypti," ungkapnya kepada Radar Tegal, Selasa (17/6) siang.
Pencegahan paling efektif Demam Berdarah, lanjut Ineke, yakni masyarakat wajib mendisiplinkan 3 M Plus. Yakni, menguras, menutup, dan membersihkan semua tempat penyimpanan air.
Tujuannya, agar tidak menjadi sarang nyamuk sebagai upaya pencegahan paling ampuh mencegah demam berdarah.
"3MPlus, memang cara paling efektif mencegah demam berdarah. Sedangkan Fogging, memang upaya pengendalian epidemiologi kasus DB tapi bukan solusi utama. Karena efeknya juga ada, residu pestisida berbahaya bagi manusia dan nyamuk vektor DB lebih kebal," ujarnya.
BACA JUGA : Giliran Warga Sawojajar Antusias Memeriksakan Kesehatan Lewat Program SPELING Gubernur Jateng
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes dr Ignasius Adhi Pujo Astowo melalui Subkor Promkesling Emi Sri Hartati menambahkan, berdasarkan data base pasien Demam Berdarah terbagi menjadi tiga.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: