Sri Sultan HB X Sampaikan Belasungkawa atas Wafatnya Paku Buwono XIII

YOGYAKARTA, diswayjogja.id -Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sekaligus Raja Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya Sri Susuhunan Paku Buwono XIII Hangabehi, Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Sri Sultan menyampaikan rasa duka cita atas nama pribadi, keluarga besar Keraton Yogyakarta, serta Pemerintah Daerah DIY.

“Saya menyampaikan rasa belasungkawa saya beserta seluruh keluarga besar, baik dari pemerintah daerah maupun Keraton Yogyakarta, kepada keluarga besar Kasunanan Surakarta atas wafatnya Raja Sinuhun Pakubuwono (PB) XIII Hangabehi,” ujar Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (3/11/2025).

Sri Sultan merencanakan bahwa dirinya akan melayat ke Surakarta pada Selasa siang (4/11/2025), sebelum prosesi pemakaman yang dijadwalkan berlangsung Rabu (5/11/2025) di Pajimatan Imogiri, Bantul.

BACA JUGA : Hormati Wafatnya Paku Buwono XIII, Keraton Yogyakarta Hentikan Pertunjukan Gamelan Selama 3 Hari

BACA JUGA : GKR Mangkubumi dan GKR Bendara Terima Utusan Duka dari Keraton Surakarta

Sebagai bentuk penghormatan, Keraton Yogyakarta meniadakan bunyi gamelan dan pertunjukan wisata Srimanganti (Suwuk) selama masa berkabung. 

Tradisi itu telah dilakukan turun-temurun antara dua keraton besar di Jawa setiap kali salah satu raja berpulang.

“Ya, sebagai bentuk ikut dukacita. Secara tradisi, kebiasaan itu kalau ada yang wafat antara Keraton Jogja dan Solo, ya kita menunda (membunyikan gamelan). Itu sudah tradisi dari dulu,” tutur Sultan.

Sebelumnya, pihak Keraton Yogyakarta juga telah menerima Utusan Dalem dari Keraton Surakarta, yang menyampaikan surat resmi kabar duka untuk Sri Sultan HB X.

BACA JUGA : Pariwisata DIY Sumbang 34 Persen Ekonomi Daerah, Sri Sultan Dorong Berbasis Budaya dan Teknologi

BACA JUGA : Pesan Sri Sultan ke Mahasiswa: Tak Perlu Jadi Orang Jawa, Jadilah Diri Sendiri yang Baik

Selain itu, Keraton Yogyakarta telah mengirimkan karangan bunga duka cita sebagai simbol persaudaraan antara dua keraton.

Sumber: