Sleman Dorong Kalurahan Maksimalkan Dana Desa, Ketahanan Pangan Jadi Kunci Juara Nasional
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan, R. Budi Pramono, memaparkan strategi penguatan ketahanan pangan dan pemanfaatan Dana Desa untuk persiapan Lomba Kalurahan 2025.--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id
SLEMAN, diswayjogja.id - Persiapan menuju Lomba Kalurahan 2025 di Kabupaten Sleman menekankan pentingnya ketahanan pangan nasional sebagai tema utama.
Tema tersebut, 'Ketahanan Pangan Nasional Dimulai dari Suasembada Pangan,' sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat yang tercantum dalam Permendes Nomor 2 Tahun 2024 dan Permendes Nomor 3 Tahun 2024.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan (PMK), R. Budi Pramono menjelaskan semua usaha yang dilakukan harus matang agar bisa bersaing di tingkat provinsi maupun nasional.
"Diperlukan waktu lama untuk menyiapkan dokumen administrasi maupun kegiatan nyata yang dilakukan oleh pemerintah kalurahan," katanya, Selasa (28/10/2025).
Ia menambahkan bahwa lomba kali ini sekaligus mendorong pemanfaatan Dana Desa untuk ketahanan pangan.
“Kami mendorong pemerintah kalurahan untuk melaksanakan kebijakan ini. Dana tersebut akan diupayakan untuk mendukung suasembada pangan, dengan melibatkan BUMKal, Pusat Pendidikan Desa, atau kelembagaan ekonomi masyarakat lainnya, seperti KPD dan kelompok tani,” ucapnya.
BACA JUGA : Sleman Siaga Musim Hujan, 3.700 Relawan Disiapkan Lewat Program Kalurahan Tangguh Bencana
BACA JUGA : Danarta Sleman Dilantik, Bupati Harda Sebut Integritas Adalah Napas Keuangan Kalurahan
Lebih lanjut, ia menekankan potensi besar alokasi dana desa.
“Jika dihitung, besarnya berkisar antara Rp200 juta hingga Rp500 juta per kalurahan, tergantung pada besaran Dana Desa masing-masing. Apabila dana tersebut dapat dioptimalkan, dampaknya akan sangat signifikan bagi ketahanan pangan masyarakat,” tuturnya.
Ia menegaskan kerja sama antara desa dan BUMKal diharapkan dapat mengembangkan berbagai unit usaha untuk mendukung ketahanan pangan, sehingga potensi desa bisa termanfaatkan secara optimal.
Menurutnya, ketahanan pangan yang kuat akan berdampak langsung pada perekonomian lokal.
“Dengan demikian, ketika ketahanan pangan di tingkat desa terbangun, hal ini juga akan menopang perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya perputaran uang di desa agar pembangunan berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: