BTN Gunung Merapi: 20 Orang Pendaki Ilegal Berstatus Pelajar dan Mahasiswa

Sebanyak 20 orang pendaki ilegal diamankan petugas BTN Gunung Merapi dan sejumlah pihak keamanan pada Minggu (13/4/2025), usai mendaki Gunung Merapi secara ilegal melalui jalur New Selo. --Dok. BTN Merapi
Balai TN Gunung Merapi juga telah memasang media informasi pada lokasi yang menjadi titik masuk jalur pendakian serta melaksanakan sosialisasi baik secara daring maupun luring. Himbauan dan larangan ini semata-mata sebagai langkah mitigasi terhadap hal-hal yang tidak diinginkan.
Sebelum penangkapan tersebut, ramai oleh warganet yang menyampaikan laporan atau aduan terkait kegiatan pendakian ilegal itu. Berdasarkan informasi tersebut, Balai TN Gunung Merapi kemudian segera menindaklanjuti melalui berbagai upaya.
BACA JUGA : Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Pantau Pos Pengamatan Gunung Merapi Berstatus Siaga
BACA JUGA : Gunung Merapi Terus Meraung, BPPTKG Yogyakarta Terus Pantau Status Erupsinya
Bahkan, tim pengelola media sosial menelusuri akun-akun yang mengunggah konten pendakian. Sementara itu tim di tingkat tapak melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk memonitor titik-titik yang diduga menjadi jalur pendakian.
Berdasarkan catatan pengamatan BPPTKG Yogyakarta terhadap aktifitas Gunung Merapi, terjadi guguran sebanyak 44 kali pada Senin (14/4/2025) siang (periode pukul 06.00 WIB hingga 12.00 WIB).
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Data pemantauan tersebut menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya. Status Gunung Merapi saat ini level tiga atau siaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: