Program PKG Terlayani 30 Persen, Sri Paduka Harap Masyarakat Akses Kesehatan Maksimal

Program PKG Terlayani 30 Persen, Sri Paduka Harap Masyarakat Akses Kesehatan Maksimal

Wagub DIY, KGPAA Paku Alam X (kiri), bertemu dengan Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastuti (dua dari kiri), di Gedhong Pare Anom, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (18/2/2025). Pertemuan tersebut menekankan akses kesehatan warga DIY sec--Dok. Humas Pemda DIY

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) Ulang Tahun di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tercatat sebanyak 2.265 warga yang mendaftar dan sekitar 30 persen sudah terlayani dalam dua pekan terakhir ini.

Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, dalam pelaksanaan program PKG DIY tersebut, menekankan pentingnya memandang masyarakat sebagai subjek dalam pelaksanaan program-program kesehatan. Masyarakat bukanlah objek yang harus diatur, melainkan mitra yang perlu dilibatkan secara aktif.

“Pastikan semua yang mendaftar terlayani dengan baik. Prosentase sebesar 30% karena baru di mulai, maka diharapkan 70% sisanya akan segera terlayani. Begitupun untuk pendaftar-pendaftar berikutnya. Bisa terlayani dengan baik,” kata Sri Paduka saat menerima Kepala Dinas Kesehatan DIY dan Kepala Kanwil Kemenag DIY di Gedhong Pare Anom, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (18/2/2025).

Menurut Sri Paduka, permasalahan apapun yang ada dalam pelaksanaan program di DIY, harus menerapkan prinsip bahwa masyarakat adalah subjek, bukan objek. Sri Paduka juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara berbagai elemen masyarakat dan perangkat daerah dalam program pemeriksaan kesehatan gratis.

BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Launching Program Cek Kesehatan Gratis, 18 Puskesmas yang Ada Siap Layani Masyarakat

BACA JUGA : Program Cek Kesehatan Gratis Baru Digelar di Sleman dan Yogyakarta, Kabupaten Lainnya Bakal Menyusul

Sri Paduka menyarankan agar berbagai stakeholder lainnya dapat berperan aktif dalam mendukung program ini. Perlu jejaring dari banyak stakeholder dan komunikasi yang baik dan melibatkan berbagai pihak. Perlu juga melibatkan tokoh-tokoh setempat, seperti kyai, RT, RW, dan karang taruna, Jaga Warga, dan lainnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan kesehatan.

“Kadang mereka lebih mendengarkan tokoh-tokoh masyarakat. Seperti halnya saat pandemi COVID-19, kita semua memberikan pelayanan kepada masyarakat secara bersama-sama,” jelasnya.

Terkait dengan lansia, Sri Paduka mengatakan, perlu perhatian khusus, mengingat pendaftaran PKG ini dilakukan secara online melalui aplikasi. Dalam hal ini, lansia juga tidak boleh tertinggal untuk mendapatkan fasilitas kesehatan gratis ini. Sri Paduka mengingatkan, agar masyarakat yang tidak memiliki akses gadget untuk pendaftaran pemeriksaan gratis dapat dibantu, sehingga semua lapisan masyarakat dapat menikmati layanan kesehatan yang disediakan.

“Kesadaran untuk memeriksakan kesehatan masih kurang, padahal semakin cepat diketahui kondisi kesehatan, semakin baik,” ujar Sri Paduka. 

BACA JUGA : Jaga Mutu Layanan Kesehatan, Puskesmas Pakualaman Yogyakarta Jalani Proses Akreditasi

BACA JUGA : Tinjau Pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas, Pj Bupati Brebes : Mempermudah Layanan Masyarakat

Sri Paduka juga mengingatkan, perlu komunikasi dengan pusat terkait kendala yang dihadapi. Kekurangan-kekurangan yang tidak dapat ditangani oleh daerah, harus secara aktif disampaikan ke pusat. Ia berharap agar masyarakat, terutama yang berulang tahun, dapat mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastuti mengungkapkan,  pentingnya penguatan dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) DIY untuk mencapai target yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Target tersebut adalah 55% dari total penduduk DIY harus melakukan cek kesehatan pada tahun 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: