Jelang Bulan Ramadhan, Disperindag Kota Jogja Minta Masyarakat untuk Tidak Panic Buying

Disperindag Kota Jogja minta warganya untuk tidak Panic Buying menjelang Ramadhan-Foto by Jogjapolitan-
Ia juga mengungkapkan pemerintah pusat telah mengizinkan kembali penjualan elpiji 3 kg ke pengecer, namun teknis pelaksanaannya masih dalam tahap koordinasi.
"Yang pasti stok aman tersedia. Yang kami jaga adalah ketersediaan barang itu ada, dan harganya tidak terlalu tinggi. Kuota masih cukup," ujar Veronica.
BACA JUGA : Jogja Fashion Parade 2025, Model Cilik Pukau Pengunjung dengan Penampilan Luar biasa
BACA JUGA : Gelar Mukernas, Aisindo Siap Kembangkan Kurikulum Sistem Informasi Berstandar Internasional
Langka di Beberapa Titik
Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta menemukan kelangkaan liquefied petroleum gas atau LPG 3 kg di pangkalan dan harga yang melebihi harga eceran tertinggi.
Kepala Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan DIY, Muflihul Hadi mengatakan kelangkaan itu membuat pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM yang mengandalkan elpiji 3 Kg kalang kabut.
Ombudsman menjalankan pengawasan untuk memastikan ketersediaan gas melon itu di tingkat masyarakat, pengecer, dan masyarakat pasca-pembatalan kebijakan larangan pengecer menjual LPG 3 Kg.
Pengawasan berlangsung di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul. “Terjadi penurunan pasokan dari agen hingga 30 persen dan kenaikan harga jual di pangkalan menjadi Rp 21.000 per tabung karena kelangkaan,” kata Muflihul melalui siaran tertulis, Sabtu, 15 Februari 2025.
Harga Tabung Melebihi HET
Hasil pengawasan pada lima titik pangkalan menunjukkan harga elpiji per tabung melebihi HET, yakni ada yang menjual hingga Rp 22.000.
Sesuai Surat Keputusan Gubernur DIY Nomor 457/KEP/2024, HET LPG 3 Kg yang diterima konsumen dari sub penyalur/pangkalan adalah Rp 18.000 per tabung. Hasil pengawasan pada 47 titik pengecer menunjukkan sebagian tidak menjual LPG 3 Kg.
Adapun, pengecer yang masih menjual gas untuk masyarakat miskin itu menyebutkan mereka hanya mendapatkan sedikit stok dari agen.
Ada juga yang mendapatkannya dengan harga yang lebih mahal dari para penjual. Harga di tingkat pengecer sebesar Rp 22.000 hingga Rp 28.000 per tabung.
BACA JUGA : Kapolri Bersama Sri Sultan HB X Tanam Jagung di Bantul, Dukung Ketahanan Pangan
BACA JUGA : Sambut Bulan Suci Ramadhan, Dompet Dhuafa Yogyakarta Adakan Program Care Visit
Pasokan LPG di Kulon Progo
Ketersediaan gas LPG ukuran tiga kilogram dengan subsidi di Kulonprogo sempat tersendat pasokannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com