Cegah Penularan Kasus, Pj Bupati Kulonprogo Ingatkan Kepada Peternak Agar Waspada PMK
Peternak di Kulonprogo diharap waspada terhadap munculnya kasus PMK--iStockphoto
JOGJA, diswayjogja.id - Penjabat (Pj) Bupati Kulonprogo Ir. Srie Nurkyatsiwi MMA mengimbau kepada peternak di Kabupaten Kulonprogo diharap waspada terhadap munculnya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.
“Apabila menemukan ternak dengan gejala nafsu makan turun, demam, keluar air liur berlebihan, ada luka lesi pada mulut dan lidah, pincang, kuku mengelupas segera laporkan ke dokter hewan di Puskeswan terdekat dan tidak membeli atau memasukkan ternak baru dari pasar hewan atau pedagang ternak,” kata Siwi, Jumat (24/1/2025).
Selain itu, menindaklanjuti Instruksi Gubernur DIY tentang Peningkatan Kewaspadaan Dini Kasus Penyakit Mulut dan Kuku dan Penyakit Menular Strategis lainnya di DIY, Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapang) Kabupaten Kulonprogo melakukan penutupan Pasar Hewan terpadu Pengasih.
Penutupan pasar hewan tersebut yakni dimulai pada tanggal 25 Januari hingga tanggal 7 Februari 2025 atau selama 14 hari.
BACA JUGA : 14 Puskeswan di Sleman Disiagakan Melayani Vaksinasi Ternak Guna Tekan Kasus Penyebaran PMK
BACA JUGA : Update Kasus PMK di Sleman: 22 Ternak Mati dan 40 Dinyatakan Sembuh, Upaya Vaksinasi Gencar Dilakukan
“Kami tidak adakan kegiatan jual beli khususnya untuk komoditas sapi dan kambing. Penutupan pasar ini, sudah disosialisasikan ke pedagang melalui pengeras suara di Pasar Hewan Terpadu Pengasih. Kami juga pasang spanduk, dan menyebarkan info melalui WA grup,” kata Kepala DPP Kabupaten Kulonprogo, drh. Drajat Purbadi, M.Si, di Pasar Hewan Terpadu Pengasih Kulonprogo, Jumat (24/1/2025).
Disampaikan Drajat, selama penutupan akan dilakukan disinfeksi secara menyeluruh untuk memutus siklus hidup dari virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
“Sampai saat ini kasus PMK di Kulonprogo ada 29 sapi, 2 sudah sembuh, sisanya 27 masih sakit, sedang kematian,” ungkap Drajat.
Menurut Drajat, upaya pengendalian atau antisipasi lainnya yang dilakukan ialah melalui vaksinasi sejak 20 Januari 2025. Vaksinasi dilakukan oleh dokter hewan di seluruh Puskeswan di Kulonprogo.
BACA JUGA : Libatkan Peran Perguruan Tinggi, Ini Langkah Pemerintah Atasi Kasus PMK di Yogyakarta
BACA JUGA : Pemda DIY Distribusikan 11 Ribu Dosis Vaksin, Cegah Penularan PMK
Dalam prosesnya, Dokter hewan melakukan jemput bola untuk melakukan vaksinasi sapi. Setiap harinya, Puskeswan ditargetkan memberi vaksin 25 sapi.
“Strateginya, petugas Puskeswan mendatangi salah satu Kalurahan sehari sebelumnya. Kemudian kami mendata siapa yang mau divaksin ternaknya. Karena ada syaratnya seperti sapi yang bunting kan tidak bisa divaksin, jadi kami harus survei dulu, memastikan, baru kami laksanakan vaksinasi,” tutur Drajat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com