Sepanjang 2024, Produksi Beras di Sleman Mencapai 132.201 Ton

Sepanjang 2024, Produksi Beras di Sleman Mencapai 132.201 Ton

Produksi beras di Sleman sepanjang 2024 mencapai 132.201,88 ton--iStockphoto

JOGJA, diswayjogja.id - Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman mencatat realisasi produksi beras di Bumi Sembada sepanjang 2024 mencapai 132.201,88 ton.

Dari angka produksi itu, Perum Bulog menyerap 2.882.500 kilogram (kg). Plt. Kepala DP3 Sleman, Suparmono mengatakan Perum Bulog hanya menyerap sebanyak 2% dari total produksi beras di Kabupaten Sleman.

Terangnya, serapan tersebut memang tergolong rendah. Sebabnya, harga gabah sesuai kualitas standar Harga Pembelian Pemerintah (HPP) di Sleman relatif tinggi.

Dia menjelaskan harga gabah dari petani yang ditambah biaya khusus penyesuaian kadar air dan biaya menurunkan kadar hampa sudah lebih dari HPP Rp6.000 per kilogram (kg).

BACA JUGA : Produksi Beras Sleman Surplus 64.636 Ton di Tahun 2024

BACA JUGA : Penuhi Kebutuhan Konsumsi Beras, Pemkab Sleman Terus Dorong Produksi Beras Organik Varietas Lokal

Dengan begitu, biaya yang petani keluarkan agar dapat memenuhi kualitas standar HPP sejak awal sudah tinggi.

Suparmono menambahkan Perum Bulog memang memiliki kewajiban untuk menyerap 8% hingga 10% dari total produksi beras nasional. Dalam upaya meyerap beras, Perum Bulog bekerja sama dengan mitra yang ada di tiap daerah.

Adapun mitra Perum Bulog di Kabupaten Sleman antara lain UD Barokah, UD Surya Tanindo, UD Priyangga, dan Gapoktan Sidomulyo.

“Bulog tidak menyerap gabah secara langsung ke petani. Ini mungkin karena dalam pengeringan gabah, petani masih menggunakan metode konvensional sehingga kadar air masih belum memenuhi kriteria,” kata Suparmono, Rabu (15/1/2025).

BACA JUGA : Dirut Bulog Pastikan Stok Beras Nasional Aman Pasca Nataru

BACA JUGA : Bulog Salurkan Bantuan Beras 10 Kilogram untuk 27 ribu Warga Kota Yogyakarta

Mekanisme penyerapan tersebut, kata Suparmono mulai dari pengajuan unit usaha sebagai mitra kerja atas sepengetahuan DP3 Sleman. Mitra lantas mengumpulkan gabah dari tingkat petani.

Perum Bulog akan melakukan verifikasi terhadap gabah tersebut. Apabila kualitas gabah sesuai persyaratan, maka Perum Bulog akan melakukan kontrak kerja sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harianjogja.com