Bertekad Siap Hadapi Tantangan Kala Indonesia Bergabung ke BRICS, Begini Tanggapan Wakil Ketua Apindo DIY

Bertekad Siap Hadapi Tantangan Kala Indonesia Bergabung ke BRICS, Begini Tanggapan Wakil Ketua Apindo DIY

Wakil Ketua Apindo DIY berikan pandangan terkait dampak Indonesia gabung BRICS untuk sektor impor di Yogyakarta-Foto by Tribunnews-

BACA JUGA : Semarak Natal 2024 Pemda DIY Wujud Kebersamaan Dalam Berbagi Kasih

BACA JUGA : Sanksi Denda hingga Kurungan Penjara, Pemkot Jogja Akan Jaga Malioboro Bebas Asap Rokok

Budi mengatakan masuknya Indonesia sebagai anggota BRICS membuka peluang untuk meningkatkan ekspor. 

Dia menuturkan, berbagai kerja sama akan dijajaki untuk mempermudah perdagangan luar negeri. 

"Ya kan, berbagai cara kita lakukan ya, pendekatan kerja sama regional, bilateral untuk pendekatan ekspor kita. Ya itu salah satu tujuan kita semuanya, supaya ekspor kita naik," kata Budi Santoso dikutip Bisnis.com.

Pandangan dari Wakil Ketua Apindo DIY

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DIY, Timotius Apriyanto, memandang bergabungnya Indonesia menjadi anggota BRICS masih terlalu cepat. 

Ia mengatakan menjadi anggota BRICS memang langkah strategis. Sebab, ke depan BRICS akan menjadi poros ekonomi baru.

Meski demikian, langkah tersebut dianggap tidak taktis, mengingat ekonomi Indonesia masih bergantung pada Amerika Serikat dan dolar AS.

Selain itu, ekosistem industri dan perdagangan internasional dalam hal ini ekspor masih belum sebaik Vietnam, Malaysia, Thailand, dan negara lain di ASEAN.

“Kalau strategis dan taktis, Indonesia menunda keanggotaan BRICS dan menjadi mitra BRICS. Itu akan lebih moderat, sehingga lebih mudah dalam moderasi diplomasi perdagangan, Mestinya Indonesia tunggu sampai 2026 atau 2027, paling cepat. Karena ketika masuk BRICS, ancaman utama kita adalah perang dagang dengan AS,” katanya, Senin (13/01/2025).

“Jika produk kita kehilangan daya saing (karena dikenakan tarif tinggi oleh AS), otomatis kinerja ekspor akan menurun, dan pasti akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi akan melambat, dampaknya banyak, misalnya deindustrialisasi semakin besar, lalu ancaman untuk PHK,” sambungnya.

Pengusaha DIY Akan Terkena Dampak

Menurut dia, pengusaha DIY juga akan terdampak. Pasalnya AS merupakan negara tujuan utama ekspor DIY.

BACA JUGA : Sebagian Wilayah Masih Belum Siap, Program MBG di Jogja Tetap Akan Terlaksana Hari Ini

BACA JUGA : Bentuk Dukungan dan Teguhkan Tekad, DPC PDIP Kota Yogyakarta Gelar Aksi Cap Jempol Darah

Dengan demikian, perlu ada diversifikasi produk ekspor dari DIY. Selain itu, perlu ada penguatan diplomasi perdagangan pada AS dan negara-negara BRICS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harianjogja.com