Tempat Wisata Awal Tahun Gunung Merapi Penuh Dengan Cerita Mitos, Keajaiban dan Misteri yang Jarang Diketahui

YOGYAKARTA, diswayjogja.id- Tempat wisata awal tahun ini adalah jenis gunung stratovolcano aktif yang terletak di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. 

Tempat wisata awal tahun ini menjadi gunung paling aktif di Indonesia dan telah meletus secara teratur sejak tahun 1548, gunung ini terletak sekitar 28 kilometer di sebelah utara kota Yogyakarta.

Tempat wisata awal tahun ini salah satu gunung berapi yang masih aktif di Indonesia, menyimpan banyak kisah misteri dan keajaiban yang jarang diketahui.

Simak dulu yuk fakta tentang tempat wisata awal tahun di bawah ini, siapa tahu nanti kamu bakal berkunjung ke Jawa Tengah atau Yogyakarta dan melihat Gunung Merapi secara langsung.

BACA JUGA : Rekomendasi Tempat Liburan Akhir Tahun Nawang Jagad Kaliurang, Sensasi Berkemah di Lereng Gunung Merapi

BACA JUGA : Suraloka Interactive Zoo Tempat Liburan Akhir Tahun Jogja, Petualangan Seru Bersama Satwa Kaki Gunung Merapi

Berikut Informasi Lengkap Gunung Merapi:

1.Asal Nama "Merapi"

Nama "Merapi" berasal dari bahasa Jawa, yaitu "Meru" yang berarti gunung, dan "Api Arya" yang berarti gunung api dan gunung Merapi merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif di Indonesia, terletak di perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Gunung Merapi berdekatan dengan Gunung Merbabu, yang merupakan gunung tidak aktif sejak tahun 1700-an, jarak antara keduanya hanya sekitar 9,5 kilometer, sehingga keindahan keduanya bisa disaksikan dari beberapa tempat.

2.Hilangnya Puncak Garuda

Puncak Garuda, yang merupakan puncak tertinggi Gunung Merapi dengan ketinggian 2980 meter, telah menghilang akibat erupsi pada tahun 2010.

Hal ini menjadi kehilangan bagi para pendaki yang telah mencapainya sebelumnya, Gunung Merapi juga memiliki kepercayaan mitos, termasuk tentang adanya Keraton Merapi dan kisah-kisah mistis yang berkaitan dengan gunung ini.

3.80 Letusan

Sejak tahun 1768 sudah tercatat lebih dari 80 kali letusan, di antara letusan tersebut merupakan letusan besar, erupsi abad ke-19 intensitas letusannya relatif lebih besar, sedangkan letusan abad ke-20 frekuensinya lebih sering.

Sumber: