Upaya Pelestarian Budaya, PT. KAI Daop 6 Yogyakarta Adakan Batik Roadshow di Momen Libur Nataru 2024
Batik roadshow di Stasiun Tugu Yogyakarta di sela-sela momen libur Nataru 2024-Foto by IDN Times Jogja-
JOGJA, diswayjogja.id - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta menyelenggarakan Batik Roadshow bersama KAI dengan tema Menelisik Batik, Merawat Riwayat di Hall Pintu Timur Stasiun Tugu Yogyakarta, selama 10 hari mulai 21 Desember - 31 Desember 2024.
Kegiatan yang berkolaborasi dengan Lawasan Batik ini diselenggarakan untuk melestarikan warisan budaya Indonesia sekaligus memperkenalkan kekayaan batik kepada masyarakat luas.
Executive Vice President Daop 6 Yogyakarta Bambang Respationo mengatakan, pameran mempertemukan sejarah transportasi kereta api dengan kekayaan budaya Nusantara melalui 30 koleksi batik Vorstenlanden yang sarat makna.
"Kami bangga menjadi bagian dari pameran Menelisik Batik, Merawat Riwayat. Stasiun Yogyakarta sebagai pintu gerbang budaya adalah tempat yang tepat untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya melestarikan batik sebagai warisan dunia. Selain itu, Stasiun Yogyakarta sebagai ruang publik strategis tidak hanya memiliki desain estetik tetapi juga bersejarah," papar Bambang Respationo pada sambutannya dalam acara seremonial pembukaan Roadshow Batik.
Ia melanjutkan, sebagai salah satu stasiun tertua, Stasiun Yogyakarta menjadi saksi perjalanan budaya dan ekonomi Yogyakarta.
Kereta api tidak hanya menjadi alat transportasi, tetapi juga penghubung berbagai tradisi, termasuk batik yang kini diakui sebagai warisan tak benda UNESCO.
BACA JUGA : PT KAI Daop 6 Hadirkan Roadshow Batik di Stasiun Yogyakarta
BACA JUGA : PP ‘Aisyiyah: Momen Hari Ibu, Kasus Kekerasan Perempuan Banyak Belum Terungkap
Pentingnya Melestarikan Batik
Bambang menyebut, pihaknya merasa bangga menjadi bagian pameran Menelisik Batik, Merawat Riwayat.
Stasiun Tugu Yogyakarta sebagai pintu gerbang budaya adalah tempat yang tepat untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya melestarikan batik sebagai warisan dunia.
“Selain itu, Stasiun Yogyakarta sebagai ruang publik strategis yang tidak hanya memiliki desain estetik tetapi juga bersejarah ," kata Bambang.
Jadi Bagian Perjalanan Budaya
Bambang melanjutkan, sebagai salah satu stasiun tertua, Stasiun Tugu Yogyakarta menjadi saksi perjalanan budaya dan ekonomi Jogja.
Kereta api tidak hanya menjadi alat transportasi, tetapi juga penghubung berbagai tradisi, termasuk batik, yang kini diakui sebagai warisan tak benda UNESCO.
BACA JUGA : Sempat Unggul, PSS Sleman Kena Comeback dari Persija Jakarta, Ini Kata Mazola Junior
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jogja.idntimes.com