Sultan HB X Apresiasi Peran Haedar Nashir dalam Nilai Universal Islam dan Kemanusiaan

 Sultan HB X Apresiasi Peran Haedar Nashir dalam Nilai Universal Islam dan Kemanusiaan

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat malam Penyerahan Anugerah Hamengku Buwono IX Tahun 2024 yang berlangsung di Bangsal Srimanganti, Kraton Yogyakarta pada Kamis (19/12/2024).--Dok. PP Muhammadiyah

Hamengku Buwono X menutup sambutannya dengan ucapan selamat atas penghargaan ini dan berharap dedikasi Haedar terus menjadi inspirasi bagi umat manusia.

Beberapa tokoh lainnya yang telah mendapat Anugerah Hamengku Buwono IX diantaranya Herman Johannes, Mochtar Kusuma Atmadja, Selo Sumardjan, Teuku Jacob, Saparinah Sadli, Ajip Rosidi, Ahmad Syafii Maarif, Goenawan Mohamad, Jusuf Kalla, Retno Marsudi, Basuki Hadimuljono dan Perry Warjiyo.

BACA JUGA : Haedar Nashir Resmikan Gedung Comprehensive Cancer Center (CCC) RS PKU Muhammdiyah Gamping Sleman

BACA JUGA : Kisah Menarik Sego Welut Mbak Surani, Kuliner Legendaris Jogja Jadi Santapan Sri Sultan IX hingga Paku Alam X

Orasi Haedar Nashir "Transformasi Mentalitas dan Kebudayaan Indonesia

Haedar menyampaikan orasinya berjudul “Transformasi Mentalitas dan Kebudayaan Indonesia”. Ia menjelaskan, topik ini diangkat atas keprihatinannya terhadap sejumlah kejadian atau kasus belakangan ini. Menurutnya kejadian atau kasus tersebut sebagai fakta sosial yang menunjukkan adanya krisis atau peluruhan moral dan etika luhur bangsa belakangan ini.

Kasus paling menonjol ialah diberhentikannya Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mewakili erosi moral dan etika para pejabat negara atau pejabat publik. Kasus paling baru mundurnya unsur pejabat pemerintahan sekaligus tokoh agama karena menyentuh persoalan kepatutan etika dalam berinteraksi sosial dengan sesama.

"Kita masih dapat mendaftar persoalan bangsa yang bersifat struktural seperti korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, politik uang, politik transaksional, dan persoalan-persoalan politik yang juga menyentuh ranah moral dan etika," tandas Haedar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: