Periode Januari-November 2024, OJK DIY Catat 184 Aduan Pinjol Ilegal

Periode Januari-November 2024, OJK DIY Catat 184 Aduan Pinjol Ilegal

OJK DIY catat 184 aduan pinjol ilegal pada periode Januari-November 2024--iStockphoto

Pada kesempatan yang sama, Eko turut memaparkan perkembangan Industri Jasa Keuangan (IJK) di DIY sampai dengan Oktober 2024.

Pihaknya menilai performa IJK di DIY stabil dengan pertumbuhan positif, likuiditas memadai, dan profil risiko terjaga.

BACA JUGA : DIY Siap Untuk Memaksimalkan Pengelolaan Keuangan Daerah

BACA JUGA : SiBakul Financetopia, Beri Kemudahan Akses Layanan Keuangan

Aset perbankan di DIY tumbuh 6,11 persen (yoy) menjadi Rp111,51 triliun, naik dari pertumbuhan September sebesar 5,98 persen (yoy).

Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp91,92 triliun, tumbuh 4,74 persen (yoy), namun sedikit turun dibandingkan September yang tumbuh 5,50 persen (yoy).

Kredit perbankan naik 9,00 persen (yoy) menjadi Rp62,77 triliun. Tiga sektor dengan pertumbuhan tertinggi adalah listrik, gas, dan air (134,88 persen), konstruksi (35,60 persen), serta pertambangan dan penggalian (35,43 persen).

Rasio kredit bermasalah/Non Performing Loan (NPL) turun dari 4,25 persen pada September menjadi 4,24 persen di Oktober 2024.

BACA JUGA : Pemda dan BPKP DIY Bersinergi, Wujudkan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

BACA JUGA : Imbas Krisis Keuangan, PT. Primissima di Sleman PHK Massal 402 Karyawannya

Kredit UMKM mencapai Rp28,74 triliun atau tumbuh 2,58 persen (yoy), dengan market share 45,80 persen dari total kredit perbankan.

Angka ini turun dari September (46,03 persen) tetapi tetap melampaui target pemerintah sebesar 30 persen. NPL UMKM membaik dari 6,30 persen (September) menjadi 6,24 persen (Oktober).

Perusahaan pembiayaan mencatat perlambatan pertumbuhan pada September 2024, dari 21,08 persen menjadi 16,77 persen (yoy). Meski begitu, kualitas kredit membaik, dengan rasio Non Performing Financing (NPF) turun dari 2,43 persen (Juni) menjadi 2,36 persen (September).

Pasar modal di DIY juga berkembang, dengan didominasi investor retaol. Pada September 2024, jumlah SID Saham meningkat sebesar 121.028 (17,93 persen yoy), SID Reksa Dana sejumlah 233.853 (12,12 persen yoy), dan SID SBN mencapai 19.872 (21,39 persen yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jogja.idntimes.com