Antisipasi Hal Buruk, Pemkot Yogyakarta Siapkan Alat Kejut Jantung Portabel di Beberapa Titik Wisata

Antisipasi Hal Buruk, Pemkot Yogyakarta Siapkan Alat Kejut Jantung Portabel di Beberapa Titik Wisata

Pemkot Yogyakarta siapkan alat kejut jantung portabel di beberapa titik wisata-Foto by warta.jogjakota.go.id-

Untuk itu Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta sedang berproses melatih relawan atau masyarakat sekitar untuk latihan bantuan dasar hidup dan penggunaan AED. Misalnya petugas keamanan  di sekitar titik AED.

"Jika ada wisatawan atau wargs mengalami henti jantung, paling tidak relawan bisa memberikan pertolongan pertama walaupun harus telpon ke PSC 119. Jadi nanti dipandu petugas PSC 119 dan petugas akan datang menangani dan mengevakuasi untuk penanganan lebih lanjut," terang Emma.

Dia menyebut pengadaan alat kejut jantung di titik-titik wisata sementara ini baru terbatas. 

Namun akan ditambah di kawasan Tugu Yogyakarta dan Alun-Alun yang juga menjadi tempat wisata.

Hal itu bagian dari peningkatan pelayanan pengamanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya wisatawan. 

BACA JUGA : Dukung Keamanan, 1.300 Titik CCTV Berbasis Kelurahan Sudah Terpasang di Yogyakarta

BACA JUGA : Pembeli Apartemen Malioboro Park View Tuntut Pengembalian Dana Kredit ke Bank BTN

Menurutnya keberadaan AED sangat penting dan menjadi prasyarat di tempat publik yang banyak berkumpul orang. Misalnya bandara dan stasiun.

Proses Pelatihan Sumber Daya Manusia

Secara terpisah Kepala Unit Pelaksana Teknis UPT PSC 119 YES Dadan Andriyanto menyampaikan sedang proses  pelatihan untuk sumber daya manusia di lokasi yang sudah disiagakan AED.

Pelatihan sudah diadakan untuk petugas keamanan Plaza Malioboro dan Teras Malioboro 1. Dia menuturkan tidak ada posko untuk penyiagaan AED,  karena konsepnya adalah public access. Alat itu juga mobile atau portabel.

"Tindakan PSC sebagai layanan prahospital, tapi dengan adanya konsep ini, korban henti jantung bisa mendapatkan penanganan cepat oleh orang yang berada di sekitar korban. Memungkinkan untuk dilakukan defibrilasi segera di lokasi kejadian, oleh penolong yang sudah terlatih. (Penolong/relawan), Telpon PSC sambil memberikan pertolongan bantuan hidup dasar, sambil menunggu Tim PSC tiba di lokasi," jelas Dadan saat dikonfirmasi.

Jumlah Alat Kejut Jantung Masih Terbatas

Emma mengatakan pengadaan alat kejut jantung di titik-titik wisata sementara ini baru terbatas. Namun, dia mengatakan jumlahnya akan terus ditambah misalnya di wilayah Alun-Alun yang juga menjadi jujugan wisata.

BACA JUGA : Rihlah Keluarga Sakinah (RKS) Kembali Digelar, Hadirkan Wisata Religi Akhir Tahun Keluarga di Yogyakarta

BACA JUGA : Astra Motor Yogyakarta Terima Penghargaan TJSP dari Pemkab Sleman 2024, Wujud Apresiasi Kontribusi Perusahaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: warta.jogjakota.go.id