Dewan Pers: Kekerasan Terhadap Jurnalis Perempuan Masih Sering Terjadi
Diskusi daring bertema 'Prof Ichlasul Amal dan Gerakan Kebebasan Pers di Indonesia' pada Sabtu (14/12/2024) sore yang diinisiasi oleh Pemantau Regulasi dan Regulator Media (PR 2 Media).--Dok. Screenshot Zoom
Kedua, menurut Najib, pers dan demokrasi merupakan dua sisi mata uang yamg penting dalam kehidupan publik Selain pernah menggarap pers mahasiswa semasa masih kuliah, Amal juga termasuk salah satu tokoh reformasi.
“Pak Amal menjadi sosok yang teguh merawat demokrasi,” jelas Najib.
BACA JUGA : Aplikasi Lapor Kekerasan, Komitmen Pemkot Yogyakarta dalam Kurangi Angka Kekerasan
BACA JUGA : Dari 248 ke 148 Kasus, Tingkat Kekerasan di Yogyakarta Alami Penurunan yang Siginifikan
Sependapat dengan Najib, Peneliti PR 2 Media sekaligus dosen Ilmu Komunikasi UGM, Wisnu Martha Adiputra juga memiliki kenangan tersendiri terhadap sosok Ichlasul Amal.
Wisnu menceritakan bahwa Amal berperan penting dalam perkembangan PR 2 Media. Sebab, selain menjadi pendiri, Amal juga satu dari tiga penasihat PR2 Media, sejak tahun 2010 – 2024.
Wisnu mengaku, ketika melakukan riset untuk Dewan Pers pada tahun 2006, yang salah satu bukunya menyingkap tentang profesionalisme kinerja surat kabar di Indonesia, PR2 Media sempat bertemu beberapa kali dengan Amal di dewan pers beberapa kali.
“Kami banyak berbicara tentang regulasi media,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: