Tanamkan Nilai Luhur Budaya, Dinas Kebudayaan DIY Gelar Agenda Budaya Jogja Manggatra 2025

Tanamkan Nilai Luhur Budaya, Dinas Kebudayaan DIY Gelar Agenda Budaya Jogja Manggatra 2025

Agenda Budaya Jogja Manggatra 2025 sukses digelar oleh Dinas Kebudayaan DIY-Foto by Jogjapolitan -

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi berharap Nandur Pakarti dapat menjadi inspirasi kolektif bagi masyarakat DIY untuk terus melestarikan dan memajukan warisan budaya dengan peluncuran Agenda Budaya Jogja Manggatra 2025. 

BACA JUGA : Menkomdigi: Anak Muda Indonesia Harus Mampu Menjadi Pilot Teknologi AI

BACA JUGA : Monyet Ekor Panjang Serang Lahan Pertanian di Bantul, DKPP Belum Temukan Solusi

Melalui sinergi bersama untuk wujudkan ketahanan budaya yang kokoh dan peradaban yang sejahtera.

"Budaya sangat penting sebagai investasi peradaban. Nandur Pakarti merupakan panggilan untuk bersama sama menanam nilai kebajikan dalam dua aspek utama, yaitu investasi fisik dan investasi kognitif. Investasi budaya bertujuan menciptakan kesejahteraan, baik secara fisik maupun mental, serta melahirkan generasi yang unggul dan berkarakter, sejalan dengan visi nasional Generasi Emas 2045," terangnya.

Dian menjelaskan investasi fisik mencakup penguatan sarana prasarana budaya seperti hibah gamelan, pakaian seni, serta fasilitas pendukung lainnya. 

Sedangkan investasi kognitif berupa pengembangan talenta melalui internalisasi tata nilai budaya dan peningkatan keahlian masyarakat.

Besarnya Partisipasi Lintas Kelompok Masyarakat

Sampai dengan akhir triwulan III 2024, Dian menuturkan lebih dari 1.141 event seni dan budaya telah sukses diselenggarakan dengan melibatkan lebih dari 43 ribu SDM baik seniman, pelajar, masyarakat umum dan sisanya terdiri dari akademisi dan budayawan. 

Hal ini menunjukkan besarnya partisipasi lintas kelompok masyarakat dalam mendukung keberlanjutan budaya di DIY.

"Selain itu, dari sektor perekonomian, lebih dari 2.442 UMKM turut serta dalam berbagai event seni dan budaya. Kolaborasi ini tidak hanya mendukung pelaksanaan kegiatan budaya tetapi juga memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat," imbuh Dian.

Dari sisi sarana prasarana (sarpras), Dian menyebut lebih dari 57% kegiatan memanfaatkan fasilitas milik pemerintah, 30% menggunakan fasilitas swasta, 9% dilakukan di museum. 

Sisanya memanfaatkan lapangan, alun-alun, serta taman budaya. Ketersediaan sarpras yang beragam ini menjadi salah satu modal penting dalam mendukung keberhasilan penyelenggaraan agenda budaya.

Tingkatkan Apresiasi Masyarakat Terhadap Warisan Budaya

Selanjutnya program Jogja Heritage Track telah melaksanakan 1.178 trip dengan total 7.452 peserta, sementara program Wajib Kunjung Museum berhasil menyelenggarakan 231 trip yang melibatkan 16.440 peserta sampai awal triwulan IV 2024.

BACA JUGA : Sah!! Pemda DIY Tetapkan UMP DIY 2025 Naik Rp2.264.080

BACA JUGA : Jadi Contoh Perangkat Daerah Lain, Pemkot Yogyakarta Berikan Penghargaan Tata Kelola Pemerintah Terbaik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jogjaprov.go.id