Pemkab Sleman Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Masih di Kisaran 5 Persen, Inilah Alasannya

Salah satu upaya Pemkab Sleman untuk menstabilkan perekonomian daerah-jogjapolitan.harianjogja.com-
“Kami targetkan ekonomi di Sleman tahun 2025 mendatang tetap tumbuh pada kisaran angka 5,1-5,6 persen. Berbagai program kegiatan pada empat sektor unggulan itu diharapkan bisa menjadi penggerak,” tambahnya.
Haris mengungkapkan, tantangan perekonomian pada tahun 2024 ini cukup kompleks, terutama kondisi deflasi yang terjadi selama lima bulan berturut-turut di DIY.
BACA JUGA : Dinpar Bantul Perkirakan Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Bantul Selama Libur Nataru Menurun
BACA JUGA : 1.160 Warga Lansia Yogyakarta Menerima Bantuan dari Pemkot Sebanyak Rp 600.000
Deflasi yang berkepanjangan menyebabkan dampak negatif bagi pelaku usaha karena produknya tidak terjual. Imbasnya, aktivitas ekonomi akan melambat.
Pemkab Sleman telah melakukan sejumlah program untuk mengantisipasi dampak turunnya perekonomian pasca deflasi beruntun.
Salah satunya dengan menerbitkan Instruksi Bupati Sleman No. 20 Tahun 2024 tentang Pola Tanam Cabai dalam Rangka Pengendalian Inflasi Daerah.
Instruksi ini dilaksanakan sebagai upaya mewujudkan ketersediaan komoditas cabai secara berkelanjutan dengan melakukan tanam cabai di luar musim (off season).
BACA JUGA : Gelar Karya SDN 1 Bantul: Tampilkan Berbagai Kreativitas dan Bakat Siswa
BACA JUGA : Penuhi Kebutuhan Konsumsi Beras, Pemkab Sleman Terus Dorong Produksi Beras Organik Varietas Lokal
Bupati juga telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 0633 Tahun 2024 tentang Gerakan Membeli Sayuran Petani (Gemati). Lewat edaran tersebut, pegawai di lingkungan Pemkab Sleman dihimbau untuk berbelanja paket sayuran hasil budidaya petani Sleman.
Hasilnya selama jangka waktu 12 hari dari tanggal 17-28 Oktober 2024 telah terjual sebanyak 2.106 paket sayuran. Dengan nilai harga sayuran Rp 20.000 per paket tercatat perputaran uang lebih dari Rp 42 juta.
“Dengan semakin banyak sayuran petani yang dibeli oleh pegawai, dapat menggerakkan perekonomian dan meningkatkan pendapatan petani,” jelas Haris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com