Dari Digitalisasi Desa hingga Target Zero Waste, Kustini Janji Akan Buat Sleman Jadi Lebih Baik

Dari Digitalisasi Desa hingga Target Zero Waste, Kustini Janji Akan Buat Sleman Jadi Lebih Baik

Kustini janjikan program Digitalisasi Desa hingga target Zero Waste-Foto by Suara Jogja-

Untuk meningkatkan cakupan penerima manfaat, Kustini merencanakan program beasiswa Sleman Harapan yang dirancang khusus untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu. Dengan program ini, Kustini berharap tidak ada lagi anak di Sleman yang terhalang untuk meraih pendidikan tinggi.

Di bidang kesejahteraan sosial, Kustini memperkenalkan tunjangan khusus bagi anak yatim. Dana sebesar Rp300 ribu per bulan akan diberikan langsung ke rekening penerima manfaat selama program berjalan.

“Program ini supaya nanti anak-anak punya harapan untuk masa depannya,” ungkapnya.

Targetkan Zero Waste

Dalam wawancara dengan Pandangan Jogja, Jumat (22/11), ia menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukannya, termasuk desentralisasi pengelolaan sampah, pembentukan koperasi sampah, dan pemberian insentif bagi masyarakat.

BACA JUGA: Ramai Isu Judi Online, Rektor Kampus UAJY dan UII Jogja Katakan Mahasiswanya Masih Bersih

BACA JUGA : Dukung Pengembangan Transportasi Ramah Lingkungan, Pemda Jogja Mulai Uji Coba Bus Listrik

Kustini menjelaskan latar belakang desentralisasi pengelolaan sampah di Sleman yang dilaksanakan sejak Agustus 2023 atas instruksi Gubernur DIY.

"Selama lebih dari 20 tahun, sampah di Sleman semuanya dibuang ke Piyungan tanpa dipilah. Bulan Agustus 2023, Pak Gubernur menyurati para bupati harus desentralisasi sampah di kabupaten masing-masing," jelasnya.

Menindaklanjuti instruksi tersebut, Kustini yang saat itu menjabat sebagai Bupati Sleman, segera membentuk Satgas Sampah dan membangun tiga tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) di Kalasan, Tamanmartani, dan Minggir.

“Kita sekarang sudah membuat TPST di Kalasan, di Tamanmartani, dan di Minggir. Alhamdulillah, walaupun memang awalnya tidak segampang apa membalik tangan karena prosesnya lama,” ujar Kustini.

Ia menambahkan bahwa konsep pengelolaan sampah di Sleman ini bertujuan untuk mencapai zero waste.

"Harapannya (mencapai) zero (waste), tapi tidak semudah itu apabila tidak dibarengi dengan masyarakat yang mulai memilah sampah dari rumah tangga," kata Kustini.

Sebagai solusi jangka panjang, Kustini mengusung pembentukan koperasi sampah yang dinamai Koperasi Jasa Pengelolaan Sampah Sleman Sembada (Kopasmanda). Ia menyebutkan bahwa koperasi ini akan bekerja sama dengan kelurahan dan masyarakat untuk mengelola sampah yang telah dipilah, baik organik maupun anorganik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: kumparan.com