Punya Bekal Praktik dan Teori yang Komplit, Calon Wisudawan SV UGM Didorong Lebih Percaya Diri
Calon wisudawan SV UGM mengikuti Pembekalan Wisuda Periode I November 2024-jogjapolitan.harianjogja.com-
JOGJA, diswayjogja.id - Ratusan calon wisudawan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM) mengikuti Pembekalan Wisuda Periode I November 2024.
Dengan memiliki bekal praktik maupun teori yang komplit, calon wisudawan SV UGM diteguhkan untuk percaya diri menapaki dunia kerja.
Dekan SV UGM, Prof. Agus Maryono menambahkan salah satu bekal kentara yang dimiliki calon wisudawan SV UGM ialah kemampuan praktik yang kuat tidak hanya pada segi teoritis.
Hal ini tidak lepas dari gemblengan kampus yang menaruh presentase pelajaran praktik 60% berbanding dengan pelajaran teori sebesar 40%.
BACA JUGA : Begini Kesigapan Harda Kiswaya Dalam Mengatasi Masalah di Kabupaten Sleman
BACA JUGA : Bank Sampah Bisa Menjadi Strategi Dalam Pengelolaan Sampah di Sektor Hulu
“Teorinya tidak kurang, tetapi mencukupi karena bidang yang dipelajari juga sempit. Teorinya mencakupi praktiknya sangat cukup 60 persen. Practical knowledge cukup, pengalaman lapangan, termasuk magang satu tahun di industri,” kata Agus di TILC SV UGM, Selasa (19/11/2024).
Bekal itu nyatanya menjadi modal penting bagi lulusan SV UGM untuk menarik para pemberi kerja. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa SV UGM yang sudah mendapatkan kerja bahkan sebelum lulus.
“Di 2023 lalu ada 33,6 persen mahasiswa yang terserap sebelum lulus, termasuk tinggi,” ujarnya.
Sementara lulusan fresh graduate SV UGM kata Agus rata-rata hanya punya waktu tunggu 3-4 bulan setelah lulus untuk mendapatkan pekerjaan.
Capaian ini bisa sedikit menggambarkan bagaimana serapan lulusan sarjana terapan di dunia kerja yang begitu cepat. “Waktu tunggu lulusan Sekolah Vokasi UGM itu tiga sampai empat bulan, sangat pendek,” ujarnya.
Tingginya serapan lulusan SV UGM ini, lanjut Agus, tidak bisa dilepaskan pada kemampuan praktik yang dimiliki lulusannya. Selama mengenyam pendidikan, mahasiswa SV UGM ditempa berbagai pengetahuan praktik yang dibarengi akan pemahaman teori yang cukup.
BACA JUGA : Rencana Pembangunan Tahap Awal Taman Budaya Bantul Mundur, Anggaran Dana Tidak Cukup
BACA JUGA : Pengelolaan Sampah yang Buruk, Pemkot Yogyakarta Buka Suara Terkait Respon Menteri Lingkungan Hidup
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com