Menteri LH Hanif Faisol Nurofi Minta Pemda DIY Merancang Langkah Penanganan Sisa Sampah Makanan

Menteri LH Hanif Faisol Nurofi Minta Pemda DIY Merancang Langkah Penanganan Sisa Sampah Makanan

Menteri LH meminta Pemda DIY merancang langkah penanganan sisa sampah makanan--iStockphoto

Hanif Faisol Nurofi mengapresiasi kebijakan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X yang menutup TPST Piyungan beberapa waktu lalu.

Penutupan TPST Piyungan dengan tujuan penataan tempat tersebut menurutnya berimplikasi pada peningkatan kesadaran setiap wilayah untuk mengelola sampahnya masing-masing.

“Pak Gubernur telah mengambil langkah kebijakan dengan memberikan pelajaran ke kita semua. Bahwa pengelolaan sampah wajib dilakukan secara intensif di hulu,” katanya.

Ia menilai penutupan TPST Piyungan tersebut juga berimplikasi pada kondisi depo-depo sampah di wilayah lain yang dipenuhi dengan tumpukan sampah. Menurutnya, kondisi tersebut perlu segera ditangani pemerintah daerah setempat.

“Depo itu sangat meresahkan masyarakat dan mencemarkan lingkungan. Sehingga kami minta dihentikan [sampah di depo dikelola]. Penegakan hukum akan menjadi pertimbangan kami, bila mana itu tidak segera ditangani,” katanya.

Menurut ia, penataan TPST Piyungan masih terus dilakukan. Saat ini kandungan metan dari sampah yang ada di sana tengah dihitung.

“Kita sedang hitung metan yang bisa dikelola lebih lanjut. Disebelah sana sampah yang tidak aktif yang disiapkan untuk langkah capting [perlengkapan] selanjutnya,” katanya.

BACA JUGA : Wukirsari Resmi Dapatkan Penghargaan Sebagai Satu dari 55 Desa Wisata Terbaik Dunia 2024

BACA JUGA : BEI Anugerahkan Penghargaan Kepada DIY Sebagai Provinsi Investor Syariah

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul Bambang Purwadi meminta masyarakat sebagai produsen sampah untuk mengolah sampahnya masing-masing.

Pengolahan sampah organik menurutnya telah dilakukan dengan menggunakan jugangan dan mengolahnya menjadi pupuk organik. Ia berharap melalui bank sampah, sampah masyarakat di Bantul yang dikelola di tempat pengolahan sampah dapat ditekan jumlahnya.

Sementara untuk mengolah sampah anorganik, telah ada 534 bank sampah aktif di Bantul yang dapat dimanfaatkan masyarakat. “Bank sampah tersebut mampu mendaur ulang sampah hingga 2,5 ton per hari,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harianjogja.com