Maskot Pilkada Kota Jogja Diminta Dicabut dari Peredaran Karena Dinilai Bias Gender
Anggota Forum Perempuan Peduli Pilkada Kota Jogja menyampaikan keresahan terkait dengan maksot Pilkada Kota Jogja-jogjapolitan.harianjogja.com-
diswayjogja.com - Sejumlah anggota Forum Perempuan Peduli Pilkada Kota Jogja mendatangi kantor KPU Kota Jogja pada hari Rabu sore (6/11/2024).
Kedatangan mereka bermaksud ingin menyampaikan keresahan terkait dengan maksot Pilkada Kota Jogja yang dinilai bias gender.
Anggota Forum Perempuan Peduli Pilkada Kota Jogja Siti Roswati Handayani menuturkan maskot Pilkada Kota Jogja tidak deal gender. Menurutnya maskot tersebut hanya menunjukkan citra seorang laki-laki.
Bagi Roswati maskot Pilkada Kota Jogja saat ini tidak mewakili keberadaan gender perempuan. Ia menyampaikan pandangan ini tidak hanya hadir dari anggota forum saja.
Sebelumnya, Roswati menyampaikan telah melakukan jejak pendapat pada 60 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan.
BACA JUGA : Progres Revitalisasi Taman Affandi Sudah Mencapai 75 Persen, Berbagai Jenis Tanaman Mulai Ditanam
BACA JUGA : Uji Coba Dilakukan, DLH Kota Jogja Masih Rumuskan Mekanisme Pemungutan Retribusi Sampah di Depo
Untuk hasilnya, sebagian besar mengatakan bahwa maskot Pilkada Kota Jogja mencitrakan sosok maskulin.
“Dari pandangan kami itu dikuatkan oleh pandangan oleh beberapa masyarakat yang kita tanya, yang kita tanya laki-laki dan perempuan,” ujar Roswati saat ditemui di KPU Kota Jogja, Rabu (6/11/2024).
Menurut Roswati, bagi sebagian orang bisa saja tidak menyadari terjadinya bias gender pada maskot Pilkada Kota Jogja ini. Padahal, maskot yakni menjadi salah satu media untuk membentuk perspektif masyarakat.
Di sisi lain, pangarusutamaan gender juga sudah gencar digaungkan sejak 2000. Maka sudah seharusnya, maskot Pilkada juga mengakomodir citra gender laki-laki dan perempuan.
Roswati mengatakan, apalagi pemilih paling banyak adalah perempuan. “Masyarakat Jogja juga perempuannya lebih banyak. Harapan kami maskot juga bisa menggambarkan perempuan, bukan hanya menggambarkan jenis kelamin tertentu,” imbuhnya.
BACA JUGA : Penutupan Kedai Miras di Sleman Berstatus Permanen, Pemerintah Daerah Bentuk Tim Khusus
BACA JUGA : Tata Kelola yang Berkualitas, Pemda Yogyakarta Raih 3 Penghargaan di Bhumandala Award 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com