Inovasi Terus Dikembangkan, Perajin Gamelan di Bantul Membuat Gamelan Perunggu

Inovasi Terus Dikembangkan, Perajin Gamelan di Bantul Membuat Gamelan Perunggu

Inovasi Terus Dikembangkan Oleh Perajin Gamelan di Kalurahan Gilangharjo, Pandak, Bantul yang Kini Membuat Gamelan Perunggu-jogjapolitan.harianjogja.com-

diswayjogja.com - Kini inovasi terus dikembangkan oleh perajin gamelan di Kalurahan Gilangharjo, Pandak, Bantul. Mereka mulai membuat gamelan perunggu mulai tahun ini.

Pemilik Omah Nglaras, di Padukuhan Kadekrowo, Gilangharjo, Pandak, Bantul, Giyanto mengatakan, pihaknya memang sudah biasa membuat gamelan.

Hanya saja, mulai tahun ini, ada inovasi yang baru dikembangkannya, yaitu membuat gamelan perunggu. Di mana bahan yang digunakan untuk membuat gamelan tersebut adalah dari campuran tembaga dan timah putih.

“Kami gunakan timah putih dari Bangka. Sejatinya ini baru akan kami launching tahun ini,” katanya Sabtu (26/10/2024).

Giyanto menyampaikan, salah satu alasan pihaknya berani unutk membuat gamelan perunggu yakni karena di DIY belum ada yang membuatnya.

BACA JUGA : Festival Kethoprak dengan Tema Besar Panji, Sarana Penguatan Identitas dan Karakteristik Ketoprak

BACA JUGA : Fakta Unik Es Krim Tip Top, Kuliner Legenda Jogja yang Sudah Eksis Sejak Zaman Belanda

Biasanya para perajin hanya berani membuat gamelan dari bahan kuningan, baja dan plat besi saja. Selain itu, pembuatan gamelan perunggu ini juga sangat berbeda jika dibandingkan dengan gamelan dari bahan kuningan, baja dan plat besi.

“Proses pembuatan gamelan perunggu lebih lama dan lebih rumit dibandingkan gamelan jenis lainnya. Untuk gamelan dari plat besi kan tinggal memotong besi dan terus dipukul sambil mencari nada dan setelah itu tinggal finishing sudah jadi. Nah, ini proses untuk membuat gamelan perunggu ini prosesnya, lebih lama,” jelasnya.

Giyanto menjelaskan dibutuhkan waktu 3 hari untuk membuat satu set demung dari perunggu.

Sedangkan untuk membuat satu set saron dari perunggu membutuhkan waktu 2 hari, dan untuk pembuatan satu set peking dibutuhkan waktu sehari.

“Semua dikerjakan oleh empat orang. Dan karena kami pemula, maka kami kerjakan dengan 4 orang,” paparnya.

Giyanto juga menceritakan untuk bisa membuat gamelan perunggu ini biasanya para pekerja akan mengumpulkan timah dan tembaga.

Kedua bahan tersebut nantinya akan ditimbang dengan perbandingan 3 banding 10, di mana 3 timah dan 10 tembaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harianjogja.com