KPR 2024 Gagal Digunakan Karena Pinjaman Online
Pinjaman online cukup mengerikan-dokumen Istimewa-
diswayjogja.com – Kpr 2024 sedang menjadi perbincangan karena banyak nasabah yang gagal pengajuan. Penyebab utama adalah buruknya catatan SLIK OJK karena pinjaman online.
Namun siapa sangka catatan pada SLIK OJK terkadang tidak sesuai dengan yang ada di lapangan. Tentunya hal ini akan merugikan pihak lain dalam pengajuan kpr 2024.
Data yang didapat dari DPD REI (Real Estate Indonesia) mencatat sekitar 40% pengajuan kpr 2024 ditolak. Penyebab utama kegagalan berasal dari catatan nasabah yang buruk karena pinjaman online.
Dalam youtube DPR RI, Putri Komarudin selaku anggota komisi XI DPR RI mengatakan perlu adanya pengecekan ulang. Sebab masih ada beberapa kasus debitur yang sudah lunas pinjaman tapi pada SLIK OJK belum berubah. Hal ini tentu membuat gagal dalam pengajuan kpr 2024.
BACA JUGA : Program KPR Subsidi 2024, BP Tapera Turut Bersuara
BACA JUGA : Kuota KPR Subsidi 2024 Diprediksi Habis Pada Bulan Agustus
Tangkapan layar Anggota Komisi DPR RI-Youtube DPR RI-
Penyebab ditolaknya pengajuan kpr 2024
Meningkatnya angka penolakan pinjaman terjadi karena terkendala pada SLIK OJK. Bisa jadi dalam catatan nasabah masih memiliki hutang atau pinjaman online.
Maraknya pinjaman onlinen menjadi risiko berkelanjutan dalam pengajuan kpr. Inklusi keuangan cukup beresiko dengan hadirnya pinjaman online yang ada di mana mana.
Mengingat tantangan yang ada jadi lebih meningkat, baik stabilitas ekonomi rakyat dan juga pengelolaan dana. Transparansi dalam SLIK OJK sangat diperlukan dalam perbaikan sistematis agar tidak ada nasabah yang dirugikan.
Pengawasan sistem pada SLIK OJK menajdi penting sebab maraknya penolakan aplikasi KPR. Hal utamanya adalah data yang belum update dan cukup merugikan.
Hal itu bisa mengurangi hak yang didapat rakyat, termasuk risiko jangka panjang. Dengan begini perlu adanya edukasi agar paham pengaduan yang tepat dan juga kewajiban diri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: youtube dpr ri