Tahun Ajaran Baru, Penjahit Seragam Sekolah Sibuk Kebanjiran Pesanan

Tahun Ajaran Baru, Penjahit Seragam Sekolah Sibuk Kebanjiran Pesanan

KERJAKAN PESANAN- Sejumlah pekerja di sebuah usaha konveksi sedang mengerjakan pesanan seragam seiring dimulainya tahun ajaran baru.-TEGUH SUPRIYANTO/RADAR BREBES -

BUMIAYU, DISWAYJOGJA - Dimulainya tahun ajaran baru sekolah, penjahit seragam sekolah juga kebanjiran pesanan. Banyaknya pesanan seragam membuat para penjahit harus bekerja tidak seperti pada hari biasa, pesanan seragam sekolah menjelang tahun ajaran baru mengalami peningkatan sekitar 50 hingga 60 persen.

Sebagian besar pesanan berasal dari pemilik toko yang menjual seragam sekolah. Selain melayani pesanan dalam jumlah besar, kami juga melayani pesanan dari orang tua siswa,ungkap Herawati, penjahit di Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu, kemarin.

BACA JUGA:PPDB SMP di Brebes, Ratusan Calon Peserta Didik Baru Antre sejak Subuh

Menurut dia, paling banyak dipesan adalah seragam sekolah untuk siswa SMP dan SMA. sedangkan untuk seragam SD jumlah pesanannya relatif sedikit. Pasalnya, sudah banyak toko seragam sekolah yang menjual seragam SD dalam bentuk jadi.

"Seragam sekolah yang dipesan sebagian besar adalah kualitas sedang. Selain harganya terjangkau, kualitas kain yang digunakan cukup nyaman dipakai ke sekolah," kata Wati.

Sementara Suhelmi, pengelola usaha konveksi di Pakujati mengatakan, order seragam baru untuk tingkat SD, SMP hingga SMA mulai berdatangan. Menurut dia, peningkatan order setiap musim sekolah sudah biasa setiap tahunnya. Karena, seragam sekolah sudah menjadi kebutuhan.

Terutama untuk jenis kaos olahraga, dimana biasanya masing-masing sekolah menginginkan corak maupun kombinasi warna yang bagus dan berbeda dengan sekolah lain," jelasnya.

Dikatakan, dalam setiap musim ajaran baru maka produksi seragam sekolah mengalami peningkatan. Kali ini, dia berharap usahanya bisa memenuhi target pesanan sekitar 80 kodi seragam sekolah.

BACA JUGA:PPDB Jenjang SD dan SMP Segera Dibuka, Inilah Jadwal dan Petunjuk Pendaftarannya

"Dibanding bulan biasa, paling juga mampu mengerjakan order pesanan sekitar 30 kodi per minggu. Tapi sekarang Alhamdulillah, sudah mulai banyak order karena memasuki musim sekolah,  ujarnya.

Untuk memenuhi target pesanan disaat puncak penerimaan siswa didik baru dilaksanakan, terkadang pihaknya melimpahkan order ke pengusaha konveksi lain. "Terbatasnya modal usaha juga menjadi masalah bagi pengusaha konveksi. Karena, semua harga bahan dasar sudah naik dan untuk mengatasi orderan barang yang melonjak terpaksa dialihkan kepada pemilik konveksi lainnya," pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: