Dinkes Brebes Sweepping VCT, Bidik Komunitas LSL dan 25 Titik Rawan HIV/AIDS

Dinkes Brebes Sweepping VCT, Bidik Komunitas LSL dan 25 Titik Rawan HIV/AIDS

SAMPLING - Tim gabungan pemegang program HIV AIDS Puskesmas menggelar sampling VCT di 25 titik rawan penyebaran.-SYAMSUL FALAQ/ RATEG -

BREBES, DISWAYJOGJA - Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes terus menggencarkan sweepping ke semua titik rawan penyebaran HIV/AIDS. Bahkan, sejumlah kantong warung remang-remang di sepanjang jalur pantura dan Ciregol kembali menjadi sasaran.

Sweepping yang dilakukan yakni dengan menggelar Voluntary Counseling and Testing (VST), sekaligus pemetaan populasi kunci. Fokusnya, tersebar di 17 kecamatan dengan target komunitas atau lokasi yang rentan berpotensi menjadi titik penyebaran.

BACA JUGA:Dinkes Brebes Mencatat 45 Persen Lelaki Suka Lelaki dan PSK Rentan Tertular HIV/ AIDS

Kepala Dinas Kesehatan Brebes melalui Sekretaris Imam Budi Santoso menyampaikan, berdasarkan hasil pemetaan 25 titik rawan penyebaran HIV/AIDS hampir merata. Misalnya, komunitas rentan tertular Lelaki Suka Lelaki di sejumlah titik.

Kemudian, Kecamatan Tonjong di Ciregol sebagai titik Wanita Pekerja Seks Langsung (WPSL-red). Termasuk, Klikiran Kecamatan Jatibarang WPSL, Kerseman Bulusari WPSTL, Lawang Ijo Kluwut WPSL, Pangkalan Truk Kecipir WPSL, dan Alun-alun WPSTL.

Sampling VCT, sengaja dilakukan secara berkala. Personelnya, gabungan dari sejumlah puskesmas terdekat dan pengelola program HIV/AIDS,terangnya.

Berdasarkan pemetaan populasi kunci, lanjut Imam, sasarannya tidak hanya Wanita Pekerja Seks Langsung. Namun, juga menyasar komunitas Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT-red). Sebab, kategori itu dinilai sangat rentan terjadinya penularan HIV/AIDS. Dengan demikian, diharapkan hasil pemetaan populasi kunci menjadi acuan pasti potensi penyebaran kasus baru.

BACA JUGA:Komunitas Lelaki Suka Lelaki Rentan Tertular HIV/AIDS, di Brebes Ditemukan 137 Kasus Baru

Sementara itu, pemegang program HIV/ AIDS Agus Riyanto menambahkan, fokus pemetaan titik rawan populasi kunci yang rentan tertular HIV/ AIDS memang menyasar LGBT. Sebab, berdasarkan hasil pemetaan VCT secara berkala tercatat penderita baru terkonfirmasi positif tertular HIV/ AIDS. Dengan demikian, dengan melibatkan stakehloder terkait hasil pemetaan dan estimasi populasi kunci lebih maksimal.

Stakeholder yang dilibatkan, yakni Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinsos, DP3KB, Bagian Kesra, Satreskrim, Satpol PP, Puskesmas Bulakamba, Puskesmas Jatirokeh, Skretariat KPA, Yayasan TEKAD dan Paguyuban Waria,tandasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: