Safari Syawalan di Sleman, Sri Sultan Ajak Lurah dan Perangkat Desa Kawal Program Bansos JSLU

Safari Syawalan di Sleman, Sri Sultan Ajak Lurah dan Perangkat Desa Kawal Program Bansos JSLU

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengajak Lurah dan perangkat desa se-Kabupaten Sleman untuk ikut mengawal pelaksanaan Program Bantuan Sosial JSLU.-DOK.-

 

DISWAYJOGJA – Pemda DIY melakukan Safari Syawalan ke Kabupaten Sleman, Selasa, 30 April. Bertempat di Pendapa Parasamya Pemkab Sleman, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengajak Lurah dan perangkat desa se-Kabupaten Sleman untuk ikut mengawal pelaksanaan Program Bantuan Sosial Jaminan Sosial Lanjut Usia (JSLU).

 

Menurut dia, melalui program bantuan pangan bagi lansia miskin, diharapkan bisa menekan angka kemiskinan di DIY. Sri Sultan mengungkapkan, dari data BPS pada 2023 lalu, tingkat kemiskinan DIY masih cukup tinggi dibandingkan provinsi lain di Pulau Jawa, yakni mencapai 11,04% dari total penduduk DIY. Meski memang angka ini semakin menurun tiap tahunnya.

BACA JUGA:Sri Sultan Safari Syawalan di Kulon Progo, Sampaikan 3 Pesan Penting

 

“Melalui program JSLU, saya berharap bisa meningkatkan biaya konsumsi masyarakat miskin di DIY. Awalnya biaya konsumsi terendah di DIY, Rp420.000 perbulan. Sekarang sudah meningkat menjadi Rp571.000 perbulan. Dengan adanya bantuan JSLU sebesar Rp300.000 perbulan ini harapannya bisa menambah konsumsi masyarakat menjadi sekitar Rp800.000 perbulan,” jelas Sri Sultan.

 

Sri Sultan mengatakan, standar kemiskinan dari BPS ialah jumlah pengeluaran konsumsi yang dilakukan oleh satu keluarga untuk membelanjakan kebutuhannya setiap bulan, di luar biaya pendidikan maupun kesehatan. Karena itu, Gubernur DIY berharap, Pemkab Sleman bahkan hingga ke pemerintahan terendah, yakni Kalurahan, bisa mengawal program JSLU ke depannya.

 

”Jangan sampai, karena mendapat bantuan sebanyak Rp300.000 per bulan, masyarakat penerimanya justru mengurangi biaya konsumsi. Kalau begitu sama saja, apalagi biaya konsumsinya dialihkan untuk beli rokok atau pulsa. Dengan demikian, perlu pengawasan. Kami berharap Lurah serta perangkat desa bisa ikut mengawasi agar program ini bisa berhasil,” imbuh Sri Sultan.

 

Sementara itu, terkait akuntabilitas pemerintah di tingkat kabupaten/kota, Sri Sultan menyatakan sudah tidak perlu diragukan lagi. Sebab, semua kabupaten/kota se-DIY sudah memperoleh nilai A. Namun untuk tingkat kalurahan, Sri Sultan berharap agar upaya membangun akuntabilitas dan pelayanan publik yang prima kepada masyarakat juga harus dilakukan.

BACA JUGA:Pemkot Yogyakarta Giliran Pertama Safari Syawalan, Sri Sultan : Jadi Momentum Saling Islah

 

“Kami berharap bagaimana di desa juga tumbuh pemerintahan yang kapabel. Mungkin sekarang sudah mulai ada beberapa kalurahan yang mengumumkannya pertanggungjawaban anggaran desanya di surat kabar. Ini membuktikan semakin akuntabilitasnya pemerintah desa. Namun kami juga berharap, selain mengenalkan potensi desa, pemerintah kalurahan juga membuka wadah yang dimungkinkan bagi masyarakat desa mempertanyakan segala sesuatunya,” imbuh Sri Sultan.

 

Pada Safari Syawalan ini hadir pula Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono; serta jajaran pejabat di lingkungan Pemda DIY. Selain itu, dari pihak Pemkab Sleman tampak hadir pula jajaran Forkopimda Kabupaten Sleman. (*)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: