4 Tradisi Unik Ramadan yang Bisa Ditemukan Hampir di Seluruh Dunia Termasuk di Indonesia, Simak Yuk!

4 Tradisi Unik Ramadan yang Bisa Ditemukan Hampir di Seluruh Dunia Termasuk di Indonesia, Simak Yuk!

Tradisi unik Ramadan yang bisa ditemukan hampir di seluruh dunia.--www.visitsaudi.com

DISWAY JOGJA - Bulan Ramadan adalah waktu yang suci dalam setahun bagi Umat Islam. Maka tidaklah mengherankan jika ada banyak tradisi unik Ramadan yang bisa ditemukan di seluruh dunia. 

Tradisi-tradisi unik Ramadan itu telah dilakukan selama berabad-abad lamanya yang mencerminkan semangat solidaritas di antara orang-orang Islam di seluruh dunia. 

Sebagai wujud solidaritas, tradisi unik Ramadan yang bisa ditemukan hampir di seluruh dunia sangat beragam. 

BACA JUGA : Segar dan Nikmat Saat Diminum, Ini 5 Manfaat Biji Selasih untuk Menu Berbuka Puasa Selama Ramadan

Mulai dari dentuman meriam yang menyambut waktu berbuka puasa telah tiba hingga malam hari yang diterangi dengan lentera dan aneka lampu kelap-kelip. Dari sederet tradisi unik Ramadan, DISWAY JOGJA merangkumnya menjadi empat. 

Empat tradisi unik Ramadan ini hampir pasti dapat ditemukan di seluruh dunia yang memiliki umat Muslim termasuk di Indonesia. 

Dikutip dari nationalgeographic.com, berikut adalah ulasan lengkap mengenai tradisi unik Ramadan yang bisa ditemukan hampir di seluruh dunia. 

BACA JUGA : 6 Panduan Lengkap Traveling Selama Bulan Ramadan Agar Ibadah Puasa Tetap Nyaman dan Aman

1. Ledakan Meriam Pertanda Buka Puasa

Bunyi sirene atau meriam merupakan tradisi unik Ramadan pertama yang akan dibahas. 

Ketika mendekati waktu untuk berbuka puasa, tentu kalian semua tidak asing dengan bunyi sirene atau meriam, bukan? Tradisi ini ternyata sudah berlangsung sejak lama. 

Meski belum ada laporan resmi, awal mula tradisi ini mengarah ke Kairo (Mesir). Kala itu seorang sultan Dinasti Mamluk pada abad ke-15 menguji sebuah meriam yang dihadiahkan kepadanya. 

BACA JUGA : 10 Hari Terakhir Ramadan, Ini 8 Amalan yang Bisa Kalian Coba Untuk Mendapatkan Keberkahan Hidup

Sultan tersebut menembakkannya saat matahari terbenam selama bulan Ramadan. Mendengar itu, penduduk Kairo konon berasumsi bahwa bunyi meriam menajdi peringatan waktu buka puasa yang memang sengaja dilakukan. Sampai dengan sekarang, tradisi ini masih ada dan bertahan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: nationalgeographic.com