12 Patung Kuda di Kulon Progo Ditinjau Gubernur DIY, Jadi Simbol Laju Pembangunan

12 Patung Kuda di Kulon Progo Ditinjau Gubernur DIY, Jadi Simbol Laju Pembangunan

Pembangunan landmark ikon promosi wisata Kulon Progo di simpang tiga Milir, Kedungsari, Pengasih, Kulon Progo telah selesai.-DOK.-

DISWAYJOGJA – Pembangunan landmark ikon promosi wisata Kulon Progo  di simpang tiga Milir, Kedungsari, Pengasih, Kulon Progo telah selesai. Pembangunan dilakukan selama 100 hari dan selesaii pada 14 Desember 2023. 

Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Joko Mursito menjelaskan, landmark ini berupa patung kereta yang terinspirasi dari cerita Kresna Duta. Patung kereta yang ditarik oleh 12 ekor kuda melambangkan 12 kapanewon yang ada di Kulon Progo. 

Terletak di pertigaan persimpangan dan diapit oleh jalan nasional serta Jalan Kertodiningrat, landmark ini melambangkan bahwa Kulon Progo akan melaju menyongsong matahari dari timur diapit oleh kasultanan dan kadipaten. 

”Dari simbol ini kita bisa melihat bahwa Kulon Progo harus berlari kencang mengejar ketertinggalan, sehingga bisa berpacu dan berkompetisi positif dengan daerah lain dalam pembangunan terutama di sektor pariwisata,” kata Joko.

BACA JUGA:Kereta Anjlok di Kulon Progo, 31 Penumpang Mengalami Luka, 1 Masih Dirawat

Selain landmark pertigaan Milir yang dibangun menggunakan dana keistimewaan sebesar Rp 2 miliar tersebut, ada 4 landmark lainnya yang akan dibangun yaitu landmark depan YIA. Yakni Sugriwo Subali, kemudian landmark Tugu PKK Simpang Tiga Serut - Pengasih yaitu Nglarak Blarak, landmark perlintasan kereta api Wates berupa Pasar Digital Milenial dan Taman Geoheritage serta Landmark Alun-alun Wates berupa Tari Angguk. 

Saat ini Kulon Progo memang sedang membangun ikon-ikon yang bersumber dari kearifan lokal. ”Kami berharap setiap tahun bisa mewujudkan satu Landmark sehingga katakanlah 5 tahun ini kita sudah menyelesaikan 5 titik yang sudah kita rencanakan. Beliau (Sri Sultan) memberi arahan bagaimana ini bisa lebih bermanfaat terutama karena ini era digitalisasi jadi harus menyesuaikan," ujar Joko.

Joko berharap, landmark ini bisa menjadi daya tarik dan penguatan ikon untuk menambah aksen potensi jumlah kunjungan wisatawan. Pihaknya yakin bahwa apa yang dilakukan mulai dari landmark Milir ini akan membawa dampak yang baik terutama menambah dan mempercantik Kulon Progo.

Landmark tersebut ditinjau Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di simpang tiga Milir, Kedungsari, Pengasih, Kulon Progo Senin (15/1/2024).  Tidak hanya landmark di pertigaan Milir, Sri Sultan juga meninjau calon lokasi flyover Triharjo dan rencana pengaspalan jalan menuju objek wisata Pantai Congot, Kulon Progo. Kunjungan Sri Sultan kali ini terkait dengan program strategis yang direncanakan DIY untuk Kulon Progo.

BACA JUGA:Sri Sultan : Asosiasi di DIY Berpotensi Bangun Ekonomi Lebih Baik

Kegiatan peninjauan Gubernur DIY di wilayah Kulon Progo kali ini diakhiri dengan peninjauan rencana pengaspalan jalan menuju Pantai Congot. Pengaspalan jalan ini menjadi bagian dari rencana pembangunan ruas jalan Jangkaran-Pantai Congot. Pembangunan ini merupakan kerja sama Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dengan PT. Angkasa Pura I.

Secara keseluruhan, rencana pembangunan ruas jalan ini juga menjadi bagian dari pengembangan kawasan Pantai Congot, termasuk di dalamnya Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Congot. Sri Sultan pun meminta agar pengembangan kawasan Pantai Congot secara teknis bisa dilakukan lebih mendalam lagi secara formal. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: