Sri Sultan : Peningkatan Mutu Pendidikan Menjadi Salah Satu Program Prioritas DIY

Sri Sultan : Peningkatan Mutu Pendidikan Menjadi Salah Satu Program Prioritas DIY

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X membuka Lokakarya “Cara Baru untuk Belajar” dari Google for Education, Senin (20/11/2023),-DOK.-

 

DISWAYJOGJA – Peningkatan mutu pendidikan masih menjadi salah satu program prioritas utama di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hal itu dikatakan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat pembukaan Lokakarya “Cara Baru untuk Belajar” dari Google for Education, Senin (20/11/2023), di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center.

BACA JUGA:Kuliah di Yogjakarta, Sri Sultan HB X Imbau Para Mahasiswa Tidak Kecewakan Orang Tua

 

”Saya mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini sebagai upaya mendorong optimalisasi pemanfaatan teknologi Pendidikan. Khususnya perangkat Chromebook dan Akun Pembelajaran nasional belajar.id, dengan melibatkan para pejabat daerah, dinas pendidikan kota/kabupaten, serta pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru,” ungkap Sri Sultan HB X.

BACA JUGA:Dibuka Sri Sultan HB X, 494 Peserta Ikuti Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka Tingkat DIY

 

Sri Sultan menjelaskan, DIY berfokus pada penggunaan teknologi untuk mendukung kemajuan pendidikan serta penerapan inovasi dalam pendidikan. Dalam hal penggunaan teknologi, sejak 2006, DIY telah meletakkan fondasi pengembangan TIK melalui program Digital Government Services (DGS). Kemudian dilanjutkan dengan Jogja Smart Province Fase I (2019-2023) yang telah menghasilkan berbagai inovasi teknologi di aspek struktur, suprastruktur dan infrastruktur.

 

BACA JUGA:Sri Sultan HB X Terima 120 Naskah Digital Manuskrip Jawa Kuno dari Duta Besar Inggris

Ke depan, lanjut Sri Sultan, pengembangan Jogja Smart Province ini juga akan mendukung upaya memajukan sektor pendidikan di DIY. Pemda DIY telah melakukan berbagai inovasi pendidikan yang memanfaatkan teknologi, bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Direktorat Jenderal PAUD DASMEN.

 

BACA JUGA:Kadisnakerin Kota Tegal Dorong Anak-anak Muda Ikuti Program Pemagangan ke Jepang

Inovasi tersebut, kata Sri Sultan, meliputi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran, pengembangan aplikasi dan media pembelajaran berbasis TIK. Selain itu, pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kualitas guru dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kualitas pengelolaan pendidikan.

 

BACA JUGA:Pencuri di Brebes Bobol Eternit Minimarket, Gasak Rokok Hingga Susu Formula

”Kami bekerja sama dalam pemanfaatan PMM (platform Merdeka Mengajar), kegiatan dalam Sekolah penggerak, Implementasi Kurikulum Merdeka di wilayah DIY, dan pemanfaatan Platform infrastruktur dari Google for Education yaitu dalam utilisasi akun guru dan akun siswa dalam domain pendidikan belajar.id.,” terang Sri Sultan.

 

Selain itu, lanjut dia, melalui Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan Dikpora DIY, pihaknya telah mengembangkan Jogja Belajar Class (JB Class) dengan sasaran pendidik dan peserta didik untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah.

 

Melalui agenda ini, Google memperkenalkan serangkaian alat dan layanan Google yang disesuaikan bagi sekolah dan bisa digunakan pula untuk berkolaborasi, menyederhanakan instruksi, dan menjaga pembelajaran tetap aman. Dalam workshop ini juga dikenalkan Chromebook, jenis komputer yang dirancang untuk membantu mempermudah kegiatan belajar dan mengajar.

 

Country Lead Google for Education Indonesia Olivia Husli Basrin menuturkan, tujuan dari kegiatan workshop ini untuk menjelaskan caranya teknologi yang dikembangkan Google bisa membantu memperluas pembelajaran bagi sebanyak-banyaknya siswa-siswi di seluruh Indonesia. Google membantu dalam mengembangkan perangkat pendidikan yang dikenal dengan Chromebook yang aman digunakan dengan lisensi yang memungkinkan untuk dikendalikan oleh satu pihak.

 

“Jadi saat ini sudah ada sekitar 1,5 juta Chromebook yang dibagikan bagi siswa dan guru se-Indonesia oleh Kemendikbudristek dan setiap Chromebook dikendalikan oleh Pusdatin Kemendikbud RI. Jadi semua aktivitas yang dilakukan oleh siswa dan guru bisa dikendalikan dan dimonitor,” ungkap Olivia. (*)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: