Harga Telur di Pedagang Eceran Melonjak Capai Rp28.500 per Kg

Harga Telur di Pedagang Eceran Melonjak Capai Rp28.500 per Kg

TERJADI KENAIKAN - Tak hanya harga cabai yang melonjak tinggi, harga telur dalam tiga hari terakhir berangsur naik. -DOK.-

KARANGANYAR, DISWAYJOGJA - Harga telur dalam tiga hari terakhir berangsur naik. Dari harga eceran Rp26.500 per kilogram (kg) saat ini menjadi Rp28.500 per kg.

BACA JUGA:Caviar, Kelezatan serta Keistimewaan dari Samudra dalam Sebutir Telur

”Dua hari lalu telur di tingkat eceran naik dari Rp26.500 per kilo, menjadi Rp 27.500 perkilo. Siang ini sudah naik lagi menjadi Rp28.500 perkilo,” kata Dewi, 40, salah satu pedagang sembako di Desa Karangsari, Kecamatan Karanganyar, kemarin.

Dewi memperkirakan kenaikan harga telur ini akibat musim hajatan yang mulai ramai. Selain itu, harga pakan ayam juga terus melonjak. ”Biasa mas kalau musim hajatan tiba, telur akan naik,” kata dia.

BACA JUGA:Bolehkah Makan Telur Setengah Matang Bagi Kesehatan? Ini Manfaat dan Resiko Makan Telur Setengah Matang

Kenaikan harga lainnya juga terjadi pada gula pasir. Jika sebelumnya harga gula pasir di tingkat eceran masih Rp15.500 per kilo, saat ini naik menjadi Rp16.500 per kilo. Kenaikan harga gula pasir ini sudah dua pekan.

”Untuk harga beras masih stabil di kisaran Rp 14 ribu per kilo hingga Rp 15 ribu per kilo. Harga beras sudah beberapa bulan ini belum juga turun,” ucap dia.

BACA JUGA:Terkenal Seantero Indonesia, ini 2 Cara Membuat Telur Asin Anti Gagal

Sementara untuk komoditas pokok lainnya, seperti minyak goreng harganya masih stabil. Harga minyak goreng kemasan di tingkat eceran berkisar antara Rp15 ribu perliter hingga Rp19 ribu perliternya.

Harga cabai dalam sepekan terakhir terus bergerak naik. Hingga kemarin, harga cabai rawit merah atau cabai setan di Pasar Induk Kajen sudah Rp90 ribu per kilo. Harga ini naik lagi Rp10 ribu dari sebelumnya Rp80 ribu per kilogram.

BACA JUGA:Harga Cabai Rawit Setan di Kota Tegal Tembus Rp90 Ribu per Kg

Dwi Susilowati, pedagang sayuran di Pasar Kajen mengatakan, akibat harga cabai naik tinggi, penjualan cabai menurun hingga 50 persen. Sebab, pembeli mengurangi cabai yang dibelinya.

Petani dari Desa Gembong, Kecamatan Kandangserang, Dahiri, mengaku tak merasakan tingginya harga cabai. Pasalnya, di musim kemarau ini ia tak menanam cabai akibat lahannya sulit air. "Ini hujan sudah mulai turun, saya baru mau nanam cabai," kata dia.

Menurut dia, harga cabai di tingkat petani saat ini cukup bagus. Di tingkat petani, kata dia, harganya Rp 45 ribu perkilo. Harga cabai yang cukup tinggi ini diantaranya akibat banyak petani yang menunda menanam cabai akibat musim kemarau panjang. Dengandemikian, suplai cabai dari petani berkurang. "Selain itu masih ada serangan hama dan penyakit tanaman jadi produktivitasnya juga turun," ujar dia. (had)

 

Artikel ini sudah pernah terbit di radarpekalongan,id dengan judul

https://radarpekalongan.id/harga-cabai-dan-telur-melonjak/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: