Spektakuler, Campursari 120 Jam Nonstop DIY Pecahkan Rekor MURI Dunia

Spektakuler, Campursari 120 Jam Nonstop DIY Pecahkan Rekor MURI Dunia

Pementasan campursari di Anjungan DIY Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta .-DOK.-

DISWAYJOGJA – Sangat spektakuler. Gebyar Musik Indonesia Campursari 120 Jam Nonstop DIY berhasil tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI) Dunia sebagai pementasan terlama di dunia. Pementasan campursari di Anjungan DIY Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta sejak Minggu (29/10/2023) pukul 21.00 WIB hingga Jumat (03/11/2023) pukul 21.00 WIB ini semakin mengkukuhkan Keistimewaan DIY.

BACA JUGA:Tingkatkan Jumlah Wisatawan, Pemda DIY Dukung Kerja Sama Dua UNESCO Global Geopark

Pementasan campursari 120 jam nonstop selama lima hari enam malam berturut-turut ini berhasil meraih tiga piagam penghargaan MURI untuk Rekor Dunia sekaligus. Tiga piagam penghargaan MURI untuk Rekor Dunia tersebut dengan bangga dianugerahkan kepada Pemda DIY, Praja Jogja dan Maestro Campursari Alm Manthous. 

BACA JUGA:Pemda DIY Ambil Alih Aset Malioboro Mall dan Hotel Ibis, Begini Kata Sultan HB X

Piagam penghargaan Rekor MURI diterima Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DIY Agus Priono, Ketua Umum Praja Jogja Sastro Harjanto dan salah satu anak Alm Manthous.

Kepala DPMPTSP DIY Agus Priono mewakili Pemda DIY mengaku bahagia dan ikut mangayubagyo atas pemecahan rekor MURI pementasan campursari terlama selama 120 jam nonstop ini. Sebab, perihal seni budaya sifatnya universal. Kerena itu, seni budaya dinilai sanggup mempersatukan semua aspek. 

BACA JUGA:Kenali Jenis AC Yang Sesuai Klasifikasi Bangunan Tempat Anda

”Saya kira aspek seni budaya bisa mengademkan kita semua, termasuk campursari. Hari ini pecah rekor MURI campursari 120 nonstop oleh DIY. Acara ini sangat spektakuler berkat dukungan berbagai elemen dalam semua aspek. Yang jelas ini adalah suatu kebersamaan karena budaya bersifat universal,” ujar Agus di Anjungan TMII Jakarta, Jumat malam (03/11/2023).

BACA JUGA:Makna Semangka sebagai Simbol Dukungan untuk Palestina di Media Sosial

Agus mengungkapkan, sebelumnya capaian membanggakan telah ditorehkan berupa penetapan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO bulan lalu. Artinya aspek seni budaya itu adalah hal yang sangat penting bagi DIY. 

Diketahui, konsep Yogyakarta adalah kota budaya, bukan sebagai kota industri. Hal ini dikuatkan dengan salah satu aspek Undang Undang Keistimewaan (UUK) adalah urusan kebudayaan.

”Jadi tepat sekali, Praja Jogja mempersembahkan rekor MURI ini sebagai capaian tersendiri semakin mengukuhkan keistimewaan DIY. Tidak cukup hanya ini, campursari haruslah digelorakan hingga mancanegara alias mendunia. Saya yakin dengan pemecahan Rekor MURI ini akan membawa dampak signifikan tidak hanya bagi DIY tetap bagi Indonesia secara keseluruhan,” tutur Agus. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: