Sampah Organik dari Pasar di Jogjakarta Dimanfaatkan Peternak untuk Campuran Pakan

Sampah Organik dari Pasar di Jogjakarta Dimanfaatkan Peternak untuk Campuran Pakan

Sampah di pasar rakyat di Jogjakarta didominasi oleh sampah organik. Sampah-sampah ini lantas banyak dimanfaatkan oleh para peternak sebagai campuran pakan. -DOK.-

DISWAYJOGJA - Sampah di pasar rakyat di Jogjakarta didominasi oleh sampah organik. Sampah-sampah ini lantas banyak dimanfaatkan oleh para peternak sebagai campuran pakan. Salah satu peternak yang turut memanfaatkan sampah organik dari pasar adalah Yadi.

BACA JUGA:KA 17 Argo Semeru Anjlok di Kulon Progo, 9 Perjalanan Dialihkan ke Jalur Utara

Warga Kalurahan Bawuran, Bantul tersebut telah bertahun-tahun mengambil sampah organik di Pasar Giwangan, Jogjakarta untuk pakan ternak. Dimana setiap hari, Yadi mengambil sisa sayur dan buah yang tak layak jual.

Misalnya kemarin, Yadi membawa pulang dua karung besar dari pasar. Satu karung tampak terisi buah semangka dan melon yang telah membusuk. Namun, satu karung lainnya berisi cacahan sayur sawi. ”Setiap hari ambil di pasar Giwangan. Kalau tidak dua karung ya sampai empat karung,” kata Yadi sembari mengikat karung berisi buah-buahan yang telah busuk itu.

BACA JUGA:Rekomendasi 10 Merk AC Terbaik Tahun 2023 yang Aman Bagi Kesehatan

Buah dan sayur tersebut Yadi gunakan sebagai campuran pakan sapi atau komboran. Yadi mengaku, dengan cara seperti ini dia bisa lebih menghemat biaya produksi.

Apalagi, ada kalanya harga pakan ternak menjulang tinggi. Satu karung bahan komboran saja dia harus merogoh kocek Rp250 ribu. ”Ya lumayan membantu, untuk campuran kombor," kata peternak sapi dan ayam ini

Sementara itu, Sub Koordinator Kebersihan Keamanan Pasar Kelik Novidwyanto Wibowo menuturkan, peternak yang memanfaatkan sampah organic dari sampah terbilang banyak. Dia juga sempat melakukan pendataan.

BACA JUGA:Tak Netral, ASN di Jawa Tengah Siap-Siap Terjerat Sanksi

Hasilnya, ada belasan peternak yang mengambil sampaj organik di pasar untuk dijadikan sebagai pakan ternak. Jenis sampah yang diambil pun berbeda-beda, tergantung kebutuhan. ”Satu pasar bisa sampai 12 orang. Banyaknya dan jenisnya tidak pasti,” ujarnya.

Diketahui, produksi sampah pasar di Kota Jogja mencapai 16 ton per hari. Sebanyak 52 persen di antaranya merupakan sampah organik. Pemanfaatan sampah organik oleh para peternak tersebut bisa mengurangi sampah setidaknya hingga 250 kilogram per hari dari seluruh sampah di Kota Jogja.

”Kita melakukan pendataan, tapi fluktuatifnya tinggi sekali, susah dipetakan. Anggaplah 250 kilogram perhari di semua pasar. Paling banyak dari Beringharjo dan Giwangan,” ungkapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: