Kenapa Hari Pramuka diperingati setiap Tanggal 14 Agustus? Ternyata ini Alasannya!

Kenapa Hari Pramuka diperingati setiap Tanggal 14 Agustus? Ternyata ini Alasannya!

-Disway-Pinterest

DISWAYJOGJA.ID - Hari Pramuka sedunia diperingati pada tanggal 22 Februari setiap tahunnya. Bertepatan dengan ulang tahun pendiri gerakan kepanduan dunia yakni Boden Powel.

Berbeda dengan di Indonesia, hari Pramuka diperingati pada tanggal 14 setiap tahunnya.

Pernah bertanya-tanya mengapa tanggal tersebut dijadikan sebagai hari pramuka? atau, mengapa tidak disamakan saja dengan Hari Pramuka dunia? Ternyata, hal itu karena ada alasannya loh. Penasaran? Simak sampai selesai!

Alasan 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka

Tanggal 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka, karena bertepatan dengan momentum diresmikannya gerakan tersebut di Indonesia untuk pertama kalinya.

Gerakan Pramuka sendiri merupakan gerakan pendidikan non formal yang menyelenggarakan berbagai macam kegiatan kepanduan. 

Istilah Pramuka berasal dari kata "poromoko" yang artinya "pasukan terdepan dalam perang". Lebih dari itu, kata Pramuka juga merupakan kepanjangan Praja Muda Karana yang berarti "jiwa muda yang gemar berkarya".

Melalui Keputusan Presiden Nomor 448 Tahun 1961 pada tanggal 14 Agustus 1961, gerakan pramuka diperkenalkan secara resmi kepada masyarakat Indonesia.

Peresmian ini ditandai dengan penyerahan panji-panji Pramuka oleh Presiden Soekarno kepada tokoh-tokoh Pramuka yang disaksikan oleh ribuan anggota Pramuka dari berbagai daerah.

Peristiwa peresmian tersebut menjadi sejarah lahirnya Pramuka di Indonesia untuk pertama kalinya, sehingga setiap tahunnya pada tanggal 14 Agustus diperingati Hari Pramuka sampai pada saat sekarang.

BACA JUGA:Penasaran Mengapa Bangunan Belanda Tetap Kokoh Selama Ratusan Tahun? Ternyata ini 4 Alasannya!

Sejarah Lahirnya Gerakan Pramuka

Jauh sebelum diresmikan pada tanggal 14 Agustus 1961, gerakan kepramukaan di Indonesia ternyata sudah ada sejak jaman kolonial Belanda. Ditandai dengan adanya gerakan kepanduan di negara tersebut sejak sebelum masa kemerdekaan.

Melansir situs resmi Kemdikbud, pada tahun 1912, pemerintah Belanda membawa cabang gerakan kepanduan ke Indonesia dengan nama Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO), yang pada tahun 1916, kemudian berubah nama menjadi Nederlands Indische Padvinders Vereeniging (NIVP).

Pada tahun yang sama, di Surakarta, Mangkunegara VII memprakarsai lahirnya gerakan kepanduan untuk pertama di Indonesia dengan nama Javaansche Padvinders Organisatie. Baru setelah itu, muncul beragam gerakan kepanduan lain dibawah naungan lembaga maupun organisasi-organisasi pergerakan nasional.

Pada tahun 1923, mulai terjadi pemersatuan gerakan-gerakan kepanduan yang semakin populer. Sehingga membuat pemerintah Belanda khawatir dan melarang seluruh gerakan kepanduan bumiputera menggunakan istilah padvinder. Oleh sebab itu, K. H. Agus Salim mulai memperkenalkan "pandu" atau "kepanduan" sebagai istilah baru bagi organisasi kepramukaan di Tanah Air.

Dalam perjalanannya, ada banyak organisasi kepanduan yang bermunculan di Indonesia. Dimana organisasi tersebut terbagi menjadi beberapa federasi. 

Karena saking banyaknya, Presiden Soekarno menyatakan pembubaran semua organisasi kepanduan di Indonesia sekaligus peleburan menjadi organisasi baru bernama Gerakan Pramuka dengan lambang Tunas Kelapa. Baru pada 14 Agustus 1961, secara resmi Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada masyarakat.

Bagaimana? Sudah terjawab bukan rasa penasarannya?

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: