Mengenal ChatGPT, Kecerdasan Buatan Super Canggih Sekaligus Berbahaya

Mengenal ChatGPT, Kecerdasan Buatan Super Canggih Sekaligus Berbahaya

--

DISWAY JOGJA - Perkembangan dunia teknologi tampaknya tidak main-main dalam menunjukkan kemajuannya di bidang pengembangan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Hal ini dapat dilihat dari betapa seriusnya perusahaan besutan Elon Musk dalam mengembangkan AI melalui ChatGPT.

ChatGPT merupakan chat bot yang diciptakan menggunakan teknologi perusahaan GPT-3. Seperti diketahui, teknologi GPT-3 adalah model AI pemrosesan bahasa yang dianggap cukup populer di kalangan pengguna internet.

Model AI ini mampu menghasilkan teks seperti yang digunakan manusia dalam berkomunikasi sehari-hari. Mulai dari menerjemahkan bahasa, pemodelan bahasa bahkan menghasilkan teks untuk aplikasi.

Kemajuan AI yang cukup signifikan khususnya ChatGPT sebetulnya sangat membantu kehidupan manusia, memudahkan dalam hal bertukar pesan.

Namun, hal ini tentunya sekaligus jadi sumber ancaman apabila AI mampu mengalahkan kemampuan manusia. Keberadaannya bisa saja seperti dua mata pisau dan manusia pun harus waspada.

 

Mengenal lebih jauh ChatGPT

ChatGPT disebut-sebut sebagai chat bot berkemampuan tinggi yang merupakan produk yang dihasilkan GPT-3. Sebagaimana diketahui, GPT-3 memiliki kemampuan memberikan layanan pada para penggunanya dengan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasaran buatan terlatih.

Kecerdasan buatan yang dimiliki ChatGPT ini dapat diperintah melalui kata-kata berupa pertanyaan maupun permintaan. Singkatnya, ChatGPT adalah perangkat lunak berbasis kecerdasan buatan yang dapat menjawab pertanyaan apapun dan mampu menghasilkan puisi, menjelaskan alam semesta dan seisinya secara sederhana. Bahkan, dapat membantu manusia dalam menulis makalah ataupun mengerjakan artikel-artikel penelitian.

Hal ini disebabkan oleh teknologi GPT-3 yang hanya sebatas bahasa saja sehingga tidak memungkinkan menghasilkan gambar, video juga suara. Kabarnya, sejumlah professor dan guru besar universitas di Amerika Serikat mulai merombak metode pengajaran mereka sebagai respon positif terhadap ChatGPT.

Mereka benar-benar menyusun ulang pembelajaran yang selama ini mereka ajarkan dengan lebih banyak melakukan ujian lisan dan diskusi kelompok. Bukan tidak mungkin, keputusan para professor tersebut menjadi langkah awal dalam perubahan besar di bidang pengajaran berkat adanya ChatGPT.

 

Teknologi yang dianggap meresahkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: